520 Warga Kecamatan Passi Bolmong Mengeluh 7 Bulan Belum Terima Bansos

Bolmong Raya

BOLMONG, SULUTPOSTONLINE.ID – Sejumlah warga di 13 desa yang berada di kecamatan Passi Barat dan Passi Timur kebupaten Bolaang Mongondow mengeluhkan Bantuan Sosial (Bansos) mereka yang hingga Januari 2021 ini belum juga dibayarkan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh sulutpostonline.id dari sejumlah warga kecamatan Passi yang namanya enggan diberitakan mengaku heran, karena warga-warga desa tetangga sudah menerima bantuan sedangkan desa mereka belum.

“Kenapa di desa lain sudah menerima, desa kami belum. Kemana bantuan kami, apakah mengendap di Bank, atau gimana, kami minta kejelasan dari pemerintah,” ujar sejumlah warga yang kecewa yang nama enggan diberitakan.

Parahnya lagi berdasarkan investigasi,  ternyata bukan sedikit penerima yang belum menerima bantuan, ada sekitar 520 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 13 desa yang ternyata belum menerima bantuan 200 ribu per penerimanya itu dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan terakhir ini.

Staf Bank Rakyat Indonesia (BRI) bernama Iwan yang didampingi staf lainnya saat dikonfirmasi Jumat pekan lalu mengatakan bahwa BRI Kotamonagu sebagai penyalur Bansos sudah mempersiapkan Kartu KKS dan Buku Tabungan para penerima bantuan, tapi menurut Staf BRI itu, ada sejumlah penerima namanya tertuis berbeda dengan Nomor induk (NIK) KTPnya.

“Sebagai Bank penyalur Bansos tentunya kami siap menyalurkan bantuan masyarakat tersebut, tapi kami terkendala dengan sejumlah penerima yang namanya berbeda dengan NIKnya. Itulah yang menjadi kendalanya. Kami sudah menghubungi Kanwil BRI tapi kesemuanya menunggu hasil keputusan Pusat,”jelas Iwan.

Apabila uangnya tidak disalurkan, lanjut tutur Iwan, anggarannya akan dikembalikan ke kas Negara, namun menurutnya pihak Bank tentu akan berkoordinasi dengan dengan Dinas Sosial Bolmong untuk hal tersebut.

Kepala Dinas Sosial Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Abdul Haris Bambela yang  dihubungi media ini Jumat (07/01/2021) melalui nomor WAnya tidak bisa dihubungi.

Sementara itu, pendamping dana Bansos Desa Boby Mokodongan yang dihubungi melalui selulernya mengatakan bahwa dirinya sebagai pendamping desa sudah memperjuangkan hak semua pemerima Bansos tersebut selama 3 (tiga) bulan ini di HIMBARA (Humpunan Bank Negara), tapi terkesan tidak jelas.

“Saya sudah memperjuangkan pencairan ini sudah 3 bulan lamanya, tapi sayapun tidak jelas masalahnya ada dimana, Terkesan ada sejumlah pihak yang tidak serius menangani pencairan Bansos ini,” pungkas Boby.

(Sri Nafira)

 

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *