TOMOHON, sulutpostonline.id – Pemilihan Pelayan Khusus (Pil-Pelsus) seretak diseluruh wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) digelar pada Jumat (15/10/2021).
Tidak seperti pada hari biasa, sejak pkl. 15.00 WITA, kesunyian terlihat di jalanan dan pusat keramaian Kota Tomohon yang diklaim sebagai “Ibukota” GMIM.
Pantauan wartawan, disemua sudut kota terdapat Tempat Pemungutan Suara (TPS) PilPelsus GMIM. Disinilah Sidi Jemaat GMIM berkumpul untuk menggunakan hak suaranya. Beragam hal menarik terkait Pemilihan Penatua dan Diaken didengar oleh wartawan.
“Dulu masih ada yang menolak untuk dipilih jadi Pelsus. Tapi sekarang sebaliknya. Bahkan ada yang sudah berkampanye. Seperti calon Penatua kami yang sudah berbulan-bulan melakukan pendekatan pada jemaat termasuk memberi hadiah penarik,” ungkap Wolter, salah satu anggota Jemaat di Wilayah Tomohon Satu.
“Dulu banyak yang tidak mau dipilih jadi Penatua atau Syamas. Tapi di jemaat kami, sebelum ini sudah tabur kebaikan pada kami rekan di Kolom. Ada juga yang terang-terangan berjanji, akan tiadakan semua bentuk tuntutan jemaat jika dia terpilih,” kata Lolly Poluan, salah satu anggota Sidi Jemaat Woloan Satu Utara.
“Kita sudah menolak untuk dipilih karena konsentrasi kerja. Anak-anak banyak pengeluaran jadi harus cari doi,” ungkap dua Pelsus dari jemaat PNIEL Kayawu. Secara umum, kegiatan Pemilihan Penatua dan Diaken GMIM di Tomohon berjalan lancar dan sukses. Begitu meriah dan ketatnya persaingan untuk menjadi Pelsus, sejumlah Panitia di TPS harus bekerja ekstra sampai jelang tengah malam. Pesta Iman warga GMIM ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Tomohon Carol Azarias Senduk, SH.
“Saya menghimbau kepada seluruh anggota Sidi Jemaat agar mensukseskan acara Pemilihan Pelsus ini. Gunakan hak pilih dan siaplah dipilih,” ungkap Walikota pada sejumlah wartawan.
Menurutnya, seorang Pelsus harus menjadi teladan bagi orang lain. “Diharapkan kepada Penatua dan Diaken agar menjadi contoh dan teladan yang baik,” ujarnya. Jika dipilih, lanjut Carol, jelas dirinya siap. ”Semua kan sudah ada yang mengaturnya. Kalau kita sudah dipilih, tentu harus siap,” tutupnya.
Reporter: Joppy Wongkar