MINAHASA, SULUTPOSTonline.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Dr Lynda D Watania MM MSi, menyebut bahwa saat ini, generasi muda masih kurang memahami wawasan kebangsaan. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian pemahaman wawasan kebangsaan pada generasi muda.
“Dengan semakin kuat dan kokohnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan, yang diyakini dapat menjadi benteng kokoh dari pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan informasi,” kata Sekda Lynda Watania pada sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan bagi Generasi Muda di Kabupaten Minahasa, di Pusgiat Tondano, Selasa (28/11/23).
Menurut Watania, setiap generasi muda, adalah masyarakat baru yang harus memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian dan mengembangkan karakter atau watak publik maupun privat sejalan dengan demokrasi.
“Sikap mental ini harus dipelihara dan dipupuk melalui perkataan dan pengajaran serta kekuatan keteladanan pembinaan terhadap generasi muda menjadi warga negara yang baik, harus menjadi perhatian utama kita bersama. Karena tidak ada tugas yang lebih penting dari pengembangan warga negara yang bertanggung jawab, efektif dan terdidik,” ujarnya.
Watania menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan, merupakan cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional. Namun, sampai saat ini, pemahaman wawasan kebangsaan dalam generasi muda masih kurang.
“Kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara serta nilai-nilai patriotisme pada generasi muda dan pelajar di Kabupaten Minahasa,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Watania, kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, juga NKRI. Begitu juga memupuk mental, serta keberanian para generasi muda untuk berkompetisi secara jujur dan sehat.
“Apa bila generasi muda turut memikirkan dan mengembangkan implementasi nilai-nilai Pancasila, jika mengambil perspektif pemikiran generasi milenial, Pancasila pasti akan dilihat dari nilai guna dan manfaatnya bagi kehidupan,” katanya.
Menurut Watania, aktualisasi Pancasila, jelas membutuhkan cara-cara dan metode berbeda dari model yang dilakukan sekarang. Secara lini waktu, generasi milenial inilah, yang akan menduduki posisi kepemimpinan pada saat “Indonesia Emas” di tahun 2045 nanti, sekaligus menjadi pilar kebangkitan bangsa seiring bonus demografi tahun 2030.
“Itulah tugas besar kita saat ini, untuk bersama-sama menerjemahkan Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara seperti halnya telah dicontohkan oleh leluhur dan para pemimpin bangsa,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Minahasa. Kegiatan ini juga dihadiri Kaban Kesbangpol Minahasa, Ir Yanni Moniung, mewakili Kapolres, Kajari, dan dihadiri peserta generasi muda. (Wil Wongkar)