Refleksi Natal Yesus Kristus Desember 2023
Oleh: efraim maramis runtuwene lengkong.
(pemerhati sosial budaya, Waka Lansia Wilayah Malalayang Timur)
Maka datanglah orang majus dari timur ke Yerusalem, dan bertanya-tanya Di manakah Dia yang lahir sebagai Raja orang Yahudi ? Karena kami telah melihat bintangnya di timur, dan datang untuk menyembah Dia.
Tetapi Raja yang dicari dan disembah oleh orang majus berbeda dengan Raja atau pemimpin-pemimpin dunia sebelum dan sesudahnya.
Raja yang dicari orang majus adalah Raja yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20 : 28).
“Katakanlah kepada puteri Siom : Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. (Matius 21 : 5).
‘PEMIMPIN ADALAH TELADAN ?
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional.
Pemimpin adalah orang yang memimpin baik kelompok kecil atau besar suatu organisasi seperti organisasi keagamaan, ketua Jemaat, ketua Sinode, ketua-ketua Ormas adat, kepala Desa, kepala daerah Kabupaten/Kota, Provinsi sampai di tingkat pusat.
Dalam arti bahwa Kepemimpinan adalah, seorang pemimpin yang mampu mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
‘Loyality’, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas anggota anak buah atau karyawan, jemaat dan memberikan loyalitasnya kebaikan.
Seorang pemimpin memiliki kemampuan ‘educate’ untuk mengedukasi para asisten dan anak buahnya hal hal yang positif agar dapat diwariskan kepada masyarakat generasi muda calon pemimpin masa depan.
Disiplin seorang pemimpin adalah keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan serta memberikan rasa ‘kepatutan dan berkeadilan’ dalam setiap ‘decision’ atau keputusan yang diambilnya.
Dalam pengertian tidak memangkas atau mengambil hak anggota atau pegawai bawahan.
Terlebih memperkaya diri sendiri atau korporasi.
Tidak menggunakan hak ‘Angkum’ pemimpin untuk merampas hak ‘politik demokrasi’ bawahan atau orang orang yang dipimpinnya dalam arti seluas-luasnya.
Pemimpin yang teladan berarti pemimpin tersebut dapat memberikan contoh yang baik dalam semua bidang, seperti kedisiplinan, bersikap dan sebagainya.
Keteladanan berasal dari kata dasar teladan berarti “hal atau sesuatu perbuatan, perilaku, sifat dan lain sebagainya yang baik ditiru atau baik untuk dicontoh”.
Keteladanan secara ‘implisit’
dapat diartikan, ‘meniru atau mencontoh’. (*)