KOTAMOBAGU,SULUTPOST-Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Indra Mamonto, mempertanyakan penyelesaian realisasi fisik dari pekerjaan proyek pembangunan alun-alun lapangan Boki Hotinimbang Kotamobagu yang di bandrol miliaran rupiah.
Pasalnya sudah memasuki akhir tahun 2023, kondisi dari realisasi fisik pembangunan proyek tersebut belum juga tuntas di selesaikan oleh pihak perusahan pemenang tender ( pelaksana ).
“Kami pertanyakan apakah pembangunan proyek alun-alun lapangan Boki Hotinimbang kotamobagu ini bisa selesai di tahun 2023,”tanya Indra Mamonto, Kamis 7 Desember 2023 siang tadi.
Dikatakan Indra Mamonto, Diminta Wali Kota Kotamobagu dapat mengawasi pembangunan proyek ini, apa lagi berada tepat di depan Rumah Dinas Wali Kota.
“Tidak elok ketika proyek ini molor dalam penyelesaian, apa lagi pembangunan proyek ini sudah cukup lama berjalan, akan tetapi belum juga tuntas di kerjakan oleh pelaksana,” ujarnya
Ia pun menyentil terkait penggunaan material tanah pilihan pada timbunan dalam alun alun lapangan Boki Hotinimbang kotamobagu tersebut, apakah menggunakan tanah humus atau tanah biasa?
“Harus jelas apakah pihak pelaksana menggunakan tanah yang memiliki kualitas baik atau tidak? karena dalam dokumen kontrak material tanah yang harus digunakan adalah tanah humus atau tanah subur yang mengandung organik alias pilihan dan tentunya sudah di uji melalui penyedia layanan Laboratorium agar sesuai dengan proses penanaman rumput gaja mini pada kegiatan serta berkesuaian dengan bajet anggaran yang di gelontorkan oleh pemerintah,” kata Indra Mamonto.
Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu Dr.Drs. Asripan Nani M.S.i, ketika di konfirmasi menjawab, akan mengecek kondisi realisasi fisik pembangunan alun alun Boki Hotinimbang tersebut.
“Nanti saya cek kondisi realisasi fisiknya dilapangan,” tegas Wali Kota.
Bahkan kata Wali Kota, bahwa menyangkut penggunaan tanah timbunan atau tanah humus, nanti saya perintahkan kadis PU Kotamobagu untuk mengecek kualitasnya.
“Hasil koordinasi untuk tanah humus PPK hanya melihat dari warna dan struktur tanah dimana warna tanahnya agak kehitaman dan struktur tanahnya gembur. Tapi saya sudah perintahkan ke PPK untuk segera lakukan tes tanah humus menggunakan alat, insyaallah 1 atau 2 hari ini hasilnya sudah ada,” jelas Wali Kota.
Terpisah, Pihak pelaksana PT BINTANG PRATAMA yang akrab disapa Haji Nur ketika di konfirmasI awak media menyampaikan, bahwa kondisi realisasi fisik sudah 94 persen dan dipastikan tuntas pada 30 desember 2023 ini sesuai batas waktu kontrak.
“Sudah 94 persen fisiknya dan pekerjaan sesuai batas waktu kontrak 30 Desember 2023 ” jawabnya.
Disinggung menyangkut kualitas matrial timbunan tanah yang digunakan pada pekerjaan itu apakah tanah pilihan yang sudah di uji kualitasnya melalui Laboratorium. di jawab olehnya, kami menggunakan tanah humus yang di ambil di Desa Poyowa dan jumlahnya berkisar 500 kubig.
“Pada saat pengambilan material tanah, kami di dampingi Inspektorat dan PU ke lokasi, dan tanah yang digunakan layak pada penanaman rumput gaja,” terang Haji Nur.
Senada juga dikatakan oleh PPK Melky ST, bahwa akhir desember proyek tersebut selesai. ” muda-mudahan bisa selesai pak, soalnya yang besar tinggal penanaman rumput dan cor plat drainase yang lagi antri dari ready mix.
Terkait kualitas tanah humus, kata Melky, bahwa pada proses pemilihan tanah kami meminta penyedia menyediakan pelaksana yang memahami struktur tanah/tanah humus tersebut.
Karena jelas Melki, dimana kami tidak ada kapasitas sesuai bidang ilmu kami untuk menyelidiki kualitas tanah humus.
“Belum ada uji Laboratoriumnya, karena Bagi saya simpel saja pak, kalau memang tanah humus itu tidak sesuai kita lihat dari pertumbuhan rumput gajah mini, apakah bertumbuh atau mati las PHO pak, dan Kalau tidak sesuai maka tidak dibayarkan. Atau kalau dia mati pas masa pemeliharaan, maka penyedia wajib mengganti rumput yang mati dan Kalau rumput bertumbuh bagus maka dapat disimpulkan media tanah yang ada itu bagus pak “tandas PPK Melky pada awak media saat dihubungi.
(Lucky Lasabuda)