MINAHASA, Sulut Post – Oknum Ketua jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado inisial KA dilaporkan ke pihak kepolisian karena diduga melakukan penganiayaan terhadap mahasiswinya.
Informasi perlakuan yang tidak terpuji tersebut mencuat ketika ada warga yang mengumbarnya kepada Sulut Post baru-baru ini.
Terlapor yang ditemui Sulut Post di ruang kerjanya pun tidak membantah akan perbuatannya itu, namun menurut terlarpor masalahnya sudah berakhir dengan kesepakatan damai antara pelapor dan terlapor.
“pelapor kan sudah bikin pernyataan mencabut laporan, berarti sudah selesai pak masalahnya, tidak ada masalah lagi,” ujar sang dosen dengan nada terburu-buru karena saat itu ia sudah harus pimpin kelas belajar daring (dalam jaringan) pagi itu.
Menutup percakapannya kala itu, sang dosen mengatakan bahwa dirinya melakukan penganiayaan itu karena dalam keadaan terpaksa. Namun beliau tidak menjelaskan rinci latar belakangnya mengapa sehingga ia tega melakukan tindakan yang tidak terpujinya itu.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edy Susanto S.Sos saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (12/11)mengaku bingung dengan pernyataan sang dosen yang mengatakan kasusnya telah selesai karena saat ini menurut Kasat masih berproses di Polres Minahasa.
“Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan oknum dosen Unima tersebut masih berproses di sini. Belum selesai, kami masih mengkaji lagi kasus ini,” tegas Kasat.
“Memang, dari pihak pelapor dan terlapor sudah membuat surat kesepakatan di luar Polres, dan berdasarkan surat kesepakatan mereka tersebut, terlapor mengajukan permohonan untuk penyelesaian perkara ini, tapi kami masih akan mengkajinya dalam gelar perkara lagi. Jadi kasus ini masih berproses di Polses bukan sudah selesai,” tegas Kasat.
Pelapor atau korban berinisial EGK, Mahasiswi yang diduga dianiaya terlapor ketika dimintai keterangan melalui akun messengernya, enggan berkomentar banyak.
“Saya sudah damai dengan pelapor jadi sudah selesai semuanya. Tidak ada paksaan dari siapapun,” kata EGK singkat.
Saat ditanyai apa alasan dirinya mau berdamai dengan terlapor, pelapor memilih diam dan mengabaikan pertanyaan sulut post hingga berita ini dipublikasi.
Reporter: Wily Wongkar