Densus 88 tetapkan 3 tokoh agama tersangka terorisme, salah satunya anggota MUI Pusat

Headline Hukrim Nasional

SULUTPOSTONLINE.ID, JAKARTA – Densus 88 Antiteror Polri telah resmi menetapkan Ustaz Farid Okbah, Ustaz Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamad sebagai tersangka dalam kasus terorisme.

Ketiganya diduga terlibat dengan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). “Sudah (ditetapkan tersangka),” kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (16/11/2021).

Diketahui, Farid Okbah, Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamad, diamankan di tempat terpisah di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021).

Di JI, mereka memiliki peran penting

1. Ustaz Farid Okbah

Farid Okbah diketahui merupakan tim sepuh atau Dewan Syuro JI. Hal ini disampaikan Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan.

“Keterlibatannya FAO merupakan tim sepuh atau Dewan Syuro JI,” ungkap Ramadhan saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa.

Tak hanya itu, Farid Okbah juga tergabung di Lembaga Amil Zakat BM Abdurrohman bin Auf (LAZ-ABA) sebagai anggota dewan syariah.

LAZ-ABA sendiri merupakan yayasan yang terafiliasi dengan JI. Yayasan ini bertugas mengumpulkan dana dari masyarakat.

Lebih lanjut, Ramadhan mengungkapkan Farid Okbah juga pernah mengikuti pertemuan di Islamic Center Bekasi pada 2009.

Dalam pertemuan itu, ia diduga memberi pembinaan kepada kader JI. “FAO menyampaikan bahwa seharusnya dalam pembinaan para kader Jamaah Islamiah harus maksimal agar ketika sudah dimasukkan ke dalam bidang-bidang Jamaah Islamiyah dan ditempatkan di berbagai tempat di Indonesia tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” beber Ramadhan.

Selain itu, Farid Okbah pernah memberi solusi pada tersangka teroris JI lainnya yang telah ditangkap, Arif Siswanto.

Solusi itu, kata Ramadhan, diberikan setelah pimpinan JI, Aji Parawijayanto, diamankan. “FO memberikan solusi untuk membuat wadah baru. Adapun partai yang dibentuk oleh FOA dan AZ adalah Partai Dakwah Rakyat Indonesia,” tandasnya.

2. Ustaz Ahmad Zain An-Najah

Ustaz Ahmad Zain An-Najah (foto:konten.id)

Sama seperti Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah juga merupakan Dewan Syuro JI. Ahmad Zain juga tergabung dalam LAZ-ABA.

Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah yayasan tersebut. “AZ keterlibatannya Dewan Syuro JI,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Selasa, dilansir Tribunnews.

“Dia juga keterlibatannya sebagai Ketua Dewan Syariah LAZ BM Abdurrahman Bin Auf,” lanjutnya.

3. Ustaz Anung Al-Hamad

Ustaz Anung Al-Hamad (foto:Konten.id)

Mengenai peran Anung Al-Hamad, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan ia adalah anggota pengawas Perisai Nusantara Esa di tahun 2017.

Perisai Nusantara Esa adalah sayap organisasi JI. “Keterlibatan AA merupakan Anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa tahun 2017,” katanya, Selasa, dilansir Tribunnews.

Selain pengurus Perisai Nusantara Esa tahun 2017, ia juga tergabung dalam pengurus JI dan bertugas mengawasi anggota. “Pengurus Atas sebagai Pengawas kelompok Jamaah Islamiyah,” ujar Ramadhan.

MUI Kaget Anggotanya Ditangkap Densus 88

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengaku kaget saat mengetahui satu di antara anggotanya ditangkap Densus 88 terkait terorisme.

Ia adalah Ahmad Zain An-Najah, anggota Komisi Fatwa MUI pusat. Tak hanya soal Ahmad Zain, Anwar juga kaget mendengar Farid Okbah dan Anung Al-Hamad diamankan.

Pasalnya, menurut Anwar, ketiga tokoh tersebut anti kekerasan. “Sepanjang pengetahuan saya yang bersangkutan adalah seorang ulama yang anti dengan tindak kekerasan, tapi kok dia ditangkap oleh Densus 88,” kata Anwar dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Selasa.

Karena itu, ia meminta Polri agar menjelaskan secara detail terkait penangkapan ketiga tokoh tersebut.

Lantaran, menurutnya, jika Polri tak memberikan penjelasan, hal ini akan mencoreng nama baik pemerintahan Jokowi karena akan dianggap telah melakukan kriminalisasi pada ulama.

“Sebab kita juga berkepentingan dengan menjaga nama baik Presiden Jokowi.”

“Sebab meskipun yang bertindak ini adalah Densus 88 tapi yang terkena getahnya tentu adalah Presiden Jokowi,” terangnya.

Lebih lanjut, Anwar merasa yakin Jokowi tak terlibat dengan penangkapan ketiga ulama yang dikenalnya.

Oleh karenanya, ia meminta pada pihak yang terlibat agar menjaga nama baik Jokowi dalam kasus ini. “Tapi betulkah Presiden Jokowi yang telah memerintahkan penangkapan ini?”

“Saya terus terang tidak yakin dan tidak percaya. Saya tidak yakin presiden Jokowi akan memerintahkan hal itu,” katanya.

“Untuk itu, saya meminta kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penangkapan ini supaya juga menjaga nama baik Pak Jokowi sebagai Presiden agar beliau bisa bekerja dengan tenang untuk mengatasi masalah-masalah yang sekarang sedang dihadapi oleh bangsa ini dan jangan beliau diganggu serta terganggu oleh hal-hal yang seperti ini,” tuturnya.(*)

 

Sumber:  TribunNews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *