MINSEL, SULUT POST– Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Franky Donny Wongkar, SH (FDW), menghadiri kegiatan gerakan pangan murah dana insentif fiskal dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan pangan di Kabupaten Minsel, kegiatan dirangkaikan dengan launching gerakan gemar makang makanan pendamping beras, acara dihelat di Aula Waleta Kantor Bupati Minahasa Selatan.pada Jumat, (02/08/2024).
Pencanangan gemar makang makanan pendamping beras bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan inflasi terkendali di kabupaten Minsel. Pencanangan ini sangat sinkron dengan program pusat yang selalu disampaikan oleh bupati minahasa selatan ‘ marijo ba tanam ‘ yang selalu memotivasi seluruh masyarakat Minsel untuk berinovasi lagi dalam mencukupi kebutuhan pangan dan tidak boros pangan.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa dilakukannya kegiatan ini bahwa Pemerintah harus hadir di tengah tengah masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan salah satunya untuk menekan angka inflasi dan juga membuat harga pangan stabil juga dengan pasokan pangan tetap stabil agar daya beli masyarakat tetap ada.
Olehnya kami pemerintah mengambil kebijakan untuk melaksanakan gerakan pangan murah dengan mensubsidi 20%. Menjadi permasalahan juga yaitu konsumsi beras lebih tinggi dari Produksi beras apalagi terdapat alih komoditi.
“Olehnya Pemerintah mencanangkan konsumsi makanan pendamping beras agar bisa mengurangi konsumsi beras”, jelas Bupati Wongkar.
Bupati Wongkar mengatakan,
Nasi memang menjadi makanan pokok utama masyarakat indonesia yang mengandung karbohidrat, namun
terdapat beberapa bahan makanan yang bisa menjadi pengganti nasi karena memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi.
“Selama ini masyarakat mempunyai kebiasaan makan nasi, adanya hal itu, sehingga mengakibatkan permintaan beras yang semakin tinggi yang diikuti dengan permasalah konsumsi beras yang lebih besar daripada produksi beras,” terang Bupati Minsel.
Dirinya menuturkan,
saat ini Pemerintah melalui kementerian terkait juga terus mendorong program penganekaragaman pangan dengan terus mendorong produksi dan konsumsi pangan lokal hingga pengolahannya.
“Di samping manfaatnya sebagai sumber energi, kandungan karbohidrat pada nasi juga perlu diwaspadai, karena dapat meningkatkan resiko pada kesehatan,” jelasnya.
Gerakan pangan murah, lanjutnya, merupakan salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.
“Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah,” terangnya.
Ia menuturkan, di tahun 2024 anggaran dana insentif fiskal dinas ketahanan pangan Minsel sudah dialokasikan dana untuk pelaksanaan gerakan pangan murah dengan memberikan subsidi harga pangan pokok strategis kepada masyarakat Minsel.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kabupaten Minsel dengan mengambil kebijakan dan langkah langkah kongkrit dalam rangka pengendalian inflasi dan stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis,” ungkap Bupati Wongkar.
Dirinya menjelaskan, Kegiatan Gerakan pangan murah anggaran dana insentif fiskal masih tetap dengan metode menggandeng para pelaku usaha yang ada di kabupaten Minsel dengan tujuan Tripel benefit yakni membantu perekonomian para pelaku usaha termasuk petani penghasil komoditi, memberikan subsidi atau potongan harga terhadap komoditi yang akan dibeli masyarakat dan pada umumnya menstabilkan pasokan dan harga komoditi pangan di kabupaten Minsel.
Kegiatan gerakan pangan murah dilaksanakan oleh dinas ketahanan pangan ini memberikan subsidi 20% terhadap komoditi yang akan dipasarkan. Bantuan subsidi tersebut sangat signifikan atau besar pengaruhnya pada harga jual pasar.
Di kegiatan ini, Bupati Minsel didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Kepala Bapelitbangda, Plt. Kepala Dinas Pangan , Plt. Kepala Dinas Kominfo, da Kepala Bagian Perekonomian Setda.
Reporter: Sondi
Editor: Aji Prahmono