BOLMONG,SULUTPOST-Beberapa warga selaku pengendara roda dua mempertanyakan terkait adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh beberapa oknum di lokasi jembatan yang putus Desa Muntoi Kecamatan Passi Barat.
Demikian hal itu dibeberkan oleh warga pengendara roda dua yang melewati jalur jalan tersebut, Senin 9 September 2024.
“Tadi kami lewat di jembatan yang putus menggunakan akses bantu papan lintasan, dan ada permintaan biaya pada saat melewati jalan tersebut,”keluh warga siang tadi.
Warga berharap kiranya Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemerintah setempat bisa menindaklanjutinya agar tidak ada permintaan biaya lewat kendaraan.
“Harapan kami jangan ada pengutan, karena tidak semua pengendara memiliki uang, dan ketika di bebani permintaan biaya seperti itu, otomatis ini berpotensi menjadi masalah baru lagi,”harap warga.
Memastikan informasi tersebut, awak media langsung mendatangi lokasi jembatan putus Desa Muntoi, dan benar terlihat di lokasi itu tanpak ada beberapa orang yang berdiri memegang dos Aqua dalam bentuk sumbangan berdasarkan keiklasan dari para pengendara roda dua yang melewati papan lintasan yang dijadikan alat bantu jalur alternatif bagi pengendara dan itu disiapkan sendiri oleh warga.
Namun, bukan pula mewajibkan setiap pengedara lewat untuk memberikan biaya sewa, melainkan hanya sebatas sumbangan bantuan keiklasan saja.
“Akses lintasan papan yang digunakan sebagai alternatif jalan tersebut bukan disiapkan atau dibuat oleh pemerintah, tapi atas inisiatif swadya dari beberapa warga” sambungnya
bahwa ini sebagai bentuk kepedulian kami agar para pengendara roda dua bisa lewat dan tidak terjadi kemacetan yang panjang. dan kalaupun ada kelebihan tidak juga diwajibkan melainkan keiklasan saja dari pengendara roda dua suka memberikan syukur dan tidak di paksa ” ucap salah satu warga saat ditanya awak media.
Sementara itu, Kepala BPBD Bolmong Suagiarto Banteng saat di konfirmasi awak media menyampaikan, terkait hal tersebut sudah di selesaikan.(**)