Jemmy Gerung Sekretaris Dinas Koperasi Kota Bitung (Foto:Donal)
Bitung, Sulutpostonline.id –Perbedaan data UMKM kota Bitung yang menjadi perdebatan di media sosial saat ini, menurut Dinas Koperasi, itu hanyalah kesalahpahaman. Namun Dinas Koperasi Bitung heran, ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk kepentingan politik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Koperasi Kota Bitung Jemmy Gerung saat dikonfirmasi oleh sulutpostonline.id. Sekdis membenarkan jika data yang ada di dinas Koperasi 32.000, namun data itu diambil dari tahun 2021 awal karena program BPUM.
“Data tersebut benar, namun keabsahan data tersebut diragukan karena pendaftaran UMKM waktu itu hanya lewat pemasukan KTP ke Dinas Koperasi tanpa melakukan Verifikasi ke Lokasi UMKM atas desakan Kementerian Koperasi karena di tahun tersebut ada pembagian dana sebesar 1,2 Juta per UMKM yang diserahkan oleh Presiden Jokowi karena covid. Dan data yang digunakan masih mengunakan data sampai tahun tahun 2023,” jelas Jemmy
Program bantuan itu sendiri, kata Jemmy, namanya adalah BPUM atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro yang bantuannya dalam bentuk uang yang diberikan kepada pelaku usaha mikro yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan dalam upaya membantu unit usaha mikro merespon dampak pandemi Covid.
Menurut Sekdis, karena ada banyaknya pelaku UMKM kota Bitung, Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri menelorkan Program UMKM Ketuk Pintu pada tahun 2022 dengan tujuan memverifikasi UMKM yang ada.
“Akhir tahun 2022 dilakukan pendataan dan Verifikasi langsung oleh Tim Dinas Koperasi serta tim yang dibentuk oleh Walikota yang programnya bernama UMKM Ketuk Pintu. Dari Program inilah hadir data Valid sampai dengan 6000 Pelaku UMKM di Bitung,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari Program UMKM Ketuk pintu itu lahir UMKM yang valid dan terverifikasi sampai dengan titik koordinat atau Alamat lengkap pelaku UMKM sampai dengan tempat usaha sehingga melahirkan UMKM terverifikasi sampai 6000 pelaku UMKM kota Bitung yang setiap tahunnya di data.
(Donald)