BOLMONG,SULUTPOST-Suasana haru nampak terlihat dalam kampanye dialogis Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong, sebut saja DR. Ir. Limi Mokodompit MM dan Welty Komaling, SE. MM (LM-WK), dibeberapa titik, termasuk di Desa Dumoga 3, Kecamatan Dumoga Timur, pada Rabu, 6 November 2024.
Bahkan dari beberapa masyarakat sempat meneteskan air mata. Hal itu setelah Limi Mokodompit menceritakan proses perjalanan panjang kisah hidupnya, kenapa ia merantau sampai ke tanah Papua dan kembali ke tanah kelahiran untuk berniat membangun Bolaang Mongondow.
Dikatakan Limi Mokodompit, bahwa hal ini harus ia sampaikan. apalagi, beredar issue di kalangan masyarakat Bolmong dan juga media sosial yang menyatakan bilamana Calon Bupati Dr. Ir . Limi Mokodompit, MM adalah orang Papua.
Menurut Limi, isu Primordial tersebut memang sangat menyedihkan, ketika dirinya disebut orang dari luar, hanya karena persoalan perbedaan pendapat dan pilihan.
Padahal ungkap Limi Mokodompit, ia pun tak pernah memberikan pernyataan yang serupa kepada lawan-lawannya sebab semua calon adalah putra putri terbaik Bolmong yang memiliki kemampuan untuk memimpin daerah.
“Saya sangat prihatin kepada Lawan politik yang mengangkat isu bahwa saya orang dari luar, mungkin sudah tidak ada cara lain untuk menjatuhkan kami Paslon No.3, hingga dengan lantangnya mengatakan bahwa saya orang papua. Sementara saya lahir di Passi dan Dibesarkan di Dumoga Raya ini, yakni di Ibolian dan Imandi,” tutur Limi Mokodompit
Ia juga menjelaskan, jika dirinya lahir di Passi 2 Februari 1966 kemudian besar di Imandi, sebab ayahnya pernah menjadi kapala desa di Imandi sejak tahun 70-an dan perjalanan hidupnya sampai ke tanah papua yang hampir 40 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN).
“Saya merantau ke tanah papua karena keterbatasan ekonomi Orang Tua saya, dan saya menetap disana sebagai Abdi negara, menjadi ASN di Papua”ucap Limi.
Di kesempatan itu pula Calon Bupati Nomor Urut 3 ini, mengajak kepada masyarakat agar jangan terprovokasi dengan isu-isu negatif Primordial seperti itu, karena calon pemimpin yang baik itu tujuannya untuk menyatukan bukan memecah belah,
“Jika tujuannya baik untuk menjadi seorang pemimpin, maka yang di sampaikan adalah program, visi dan misi bukan saling menghujat”harapnya.(**)