MINAHASA, SULUT POST – Peristiwa menghebohkan terjadi di perkebunan Baris kelurahan Watulambot Tondano Barat , empat warga tiba -tiba diserang ribuan serangga tawon (Ofuu madu hitam) dengan mengakibatkan satu orang meninggal ditempat ,sekitar pukul 13;00 wita ,Senin (17/01).
Peristiwa tersebut berawal korban Bryce Runtu (31) yang di ketahui putra dari PLT Kajari Sulut, BR juga salah satu karyawan Bank BCA yang tinggal di komplex perumahan Citra land manado.
Kronologis, Bersama ayah mertua serta sepupuhnya dan sopir datang ke kebun tidak lain dengan tujuan untuk memanen sebagian cabe yang ditanam diperkebunan tersebut ,tiba di lokasi langsung ke empat orang tersebut langsung memanen cabe(rica), namun seketika korban Bryce diserang ribuan tawon yang datang entah dari mana dan seketika berteriak minta tolong ,melihat korban berteriak spontan mertua dan sepupuhnya bersama sopir lari membantu korban ,namun ribuan serangga tawon sontak menyerang mereka ,mertua Bryce tak luput juga hingga tak sadarkan diri ,sepupuh korban lari dan masuk berlindung dalam kendaraan yang diparkir tidak jauh dari lokasi ,sopir korban lari kejalan raya menuju arah rurukan untuk menyelamatkan dirinya.
Menurut pengakuan jhon Runtu (66) yang juga paman korban ,mengaku bahwa korban Bryce sempat menelpon bahwa dia diserang serangga tawon tersebut ,sehingga dirinya langsung menuju lokasi, dan memanggil anaknya Piere Runtu untuk menyusul kelokasi kejadian ,setiba dilokasi korban sudah tergeletak dijalan dengan posisi ratusan serangga tawon masih menempel ditubuh korban , dengan membakar daun kering agar tawon tersebut menjahui tubuh korban.”katanya.
Kemudian dirinya mengangkat korban yang sudah lemah,sambil mengajak korban bicara ,namun korban bryce sudah tak sadarkan diri ,”ujar Jhon .
Kejadian ini cepat diketahui sebagain warga setempat dan membantu menolong para korban lainnya untuk dilarikan ke Rumah sakit di Tondano .
Setiba di Rumah Sakit Sam Ratulangi Tondano sekitar pukul 16;00 wita bryce Runtu sudah
Meningga dunia dalam istilah medis korban Kaku mayat menurut dokter Ekawati yang menangani korban saat itu. (*/Wily)