KUPP Tahuna Pastikan Pelayanan Transportasi Laut Berjalan Normal pada Tahun 2025

Nusa Utara
SANGIHE- Koordinator Sosial Media Response Team Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II B Tahuna, Meifrid Palenewen, memastikan bahwa pelayanan transportasi laut di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan sekitarnya tetap berjalan normal pada tahun 2025. Pelayanan kapal perintis yang menghubungkan pelabuhan Tahuna dengan pulau-pulau sekitar tetap beroperasi sesuai jadwal.
“Kapal Perintis trayek 37 yang dikelola Pelni, serta trayek 38 yang melayani Sangihe, sekitarnya hingga Bitung melalui Sabuk Nusantara 109, tetap berjalan seperti biasa. Namun, untuk trayek Sabuk Nusantara 70 yang melayani Kepulauan Talaud, ada sedikit perubahan,” ujar Meifrid, Rabu (05/92/2025).
Ia menjelaskan, perubahan terjadi karena pada penyusunan SK Trayek 2025, perwakilan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Talaud tidak hadir sehingga pelabuhan Karatung dan Marampit belum sempat dimasukkan dalam trayek tersebut. Namun, pihak KUPP Tahuna telah berupaya memasukkan pelabuhan tersebut melalui deviasi pada trayek proyeks 2 dan 3.
“Kami akan kembali mengupayakan deviasi pada trayek proyeks 5 sembari menunggu rapat bersama dengan perwakilan Dinas Perhubungan Kabupaten Talaud dan Provinsi Sulawesi Utara pada 7 Februari 2025,” ungkapnya.
Untuk rute Manado-Tahuna, Meifrid menegaskan bahwa pelayaran tetap berjalan normal tanpa ada penambahan atau pengurangan jadwal kapal. Sementara itu, terkait pembangunan fasilitas pelabuhan di beberapa lokasi seperti Matutuang, Lipang, dan Tahuna, pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan terkait alokasi anggaran pembangunan dan perawatan.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat, karena saat ini terjadi kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, sehingga beberapa proyek pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan harus ditunda,” tambah Meifrid.
Lebih lanjut, KUPP Tahuna juga mendukung program ekonomi biru yang dicanangkan pemerintah dengan memaksimalkan pelayanan kapal perintis.
“Kapal perintis ini tidak hanya untuk angkutan barang dan penumpang, tetapi juga untuk menunjang kawasan perbatasan, khususnya dalam meningkatkan perekonomian maritim di wilayah perbatasan,” pungkasnya.(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *