CS-WL Mulai Lirik Pelestarian Budaya Daerah di Tomohon

Headline Terkini Terpopuler Tomohon

TOMOHON, SULUT POST – Para Staf Khusus (Stafsus) Walikota dan Wakil Walikota Tomohon terus beraksi dalam melaksanakan tugas dan mandat yang diberikan oleh Walikota Carol Senduk dan Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut yang diakrabi dengan inisial CSWL.

Kepada wartawan sulutpostonline.id, beberapa diantaranya memaparkan sejumlah kegiatan khusus Kebudayaan yang sementara direncanakan.

“Dibidang Kebudayaan, saat ini kita sementara merencanakan beberapa kegiatan untuk disampaikan kepada pak Walikota dan pak Wakil Walikota Tomohon. Kami berusaha masksimal untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan pada kami,” ungkap Sonny Moningka, kemarin.

Menurut Stafsus Bidang Kebudayaan ini, program-program yang berkaitan dengan budaya dan adat istiadat Minahasa harus dilestarikan dan dikembangkan, apalagi walikota dan walikota Tomohon sangat memperhatikan hal ini.

“Misalnya kearivan lokal Minahasa. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk dilestarikan lewat program atau iven yang terukur. Misalnya saat ini, kita sementara mensosialisasikan keberadaan organisasi Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM) yang akan menjadi wadah untuk rencana program tersebut diatas,” ujar Sekretaris MKM Pakasaan Tombulu ini.

“Kita punya rencana untuk kembali mengajukan kepada Walikota dan Wakil Walikota, soal adanya kampung Adat di Kota Tomohon. Sebelum ini, saya sudah sempat presentasikan kepada bapak Walikota Carol Senduk, SH. Ada kelurahan yang layak untuk itu seperti Pinaras dan Kayawu,” ucap Moningka.

Hal itu dibenarkan oleh Stafsus Bidang Organisasi dan Kemasyarakatan Veddy H.F. Lagare, SH. “Kampung Adat sangat strategis dalam rangka pelestarian Budaya di suatu wilayah Kota. Dengan adanya kampung adat, budaya leluhur kita akan bisa dipertahankan dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya,” ungkap Lagare.

Rencana ini disambut baik oleh sejumlah tokoh adat Tomohon.

“Kita sangat mendukung dan mengapresiasi pak Walikota Carol dan Wakil Walikota pak Wenny yang memperhatikan pelestarian Budaya dan adat istiadat Minahasa di Kota Tomohon,” ujar Pontoh dan Tole Moningka.

Menurut kedua Tonaas di Tomohon Utara ini, pemerintahan sebelumnya nyaris tak punya program seperti ini.

“Terima kasih kepada pak Walikota dan Wakil walikota Tomohon yang sudah mau menjaga dan menghidupkan kembali tradisi Minahasa yang mulai ditinggalkan dan terancam hilang,” kata keduanya. (Joppy Wkr)

#sulutpost

#sulutpostonline.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *