TOMOHON, SULUT POST – Umat Kristen di tanah Minahasa Provinsi Sulawesi Utara merayakan dua peristiwa paling monumental yaitu Hari Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada Jumat/Minggu (15 &17/04/2022).
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Ibadah dan beragam acara kreasi lain dalam perayaan Jumat Agung dan Paskah tersebut berjalan dengan baik dan aman, walaupun institusi Gereja mengeluarkan imbauan untuk tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) Corona Virus Disease (Covid-19).
Menariknya, beberapa penginjil Nasional memimpin ibadah di sejumlah Gereja, seperti Pendeta Bibi Septcandio, STh. Saat memimpin ibadah Paskah di Gereja GPdI “Hosana” kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa, Bibi Sepcandio menggaris bawahi proses penyelamatan Tuhan atas dosa semua manusia yang sudah dirancang jauh sebelum sejarah peradaban manusia itu sendiri.
“Intinya di sini adalah; jika Tuhan Yesus tidak mati dan bangkit dari kematiannya, pastilah semua manusia akan masuk neraka,” tegas Sepcandio.
Dijabarkan oleh Sepcandio yang merujuk pada Injil Matius 26:36-46, bahwa sengsara dan kematian Kristus terjadi karena ulah dan prilaku manusia dimasa lalu dan masa kini.
“Ya, dosa manusia yang ditebus Kristus di Kayu Salib, juga masih terus berlanjut saat ini,” ujarnya.
Ironisnya tambah Sepcandio, bukannya bertobat dan selalu berdoa dalam pengakuan dosanya, manusia justru kerap menjadikan Doa sebagai kesempatan untuk mengemukakan keinginan dunianya.
“Doa yang disampaikan sama seperti proposal. Manusia berdosa yang harusnya berdoa syukur, mohon ampun dan memuliakan Tuhan, justru menyampaikan permintaan atau penawaran kepada Tuhan layaknya Proposal Permohonan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pendeta Joko Sugiono, salah satu penginjil Nasional yang banyak melayani di Indonesia bagian Timur kembali mengingatkan kepada warga Gereja, bahwa Kematian Tuhan Yesus benar-benar sangat berbeda.
“Faktanya, kita melihat banyak tokoh dunia, banyak orang terkenal, semua orang hebat dibumi yang meninggal, sampai saat ini mereka tidak pernah bangkit lagi. Tetapi Yesus Kristus Mati dan langsung bangkit pada hari yang ke tiga. Ya, karena Yesus adalah Tuhan semua umat manusia yang menyelamatkan dosa umat yang percaya dan mengimaninya,” kata Joko yang diketahui merupakan perintis salah satu jemaat gereja di kabupaten Sitaro. (Joppy Wongkar)