MINAHASA, SULUT POST – Ratusan Calon Hukum Tua (Kumtua) yang sudah memantapkan tekadnya untuk bertarung dalam kontestasi Pemilihan Kumtua (Pilhut) Kabupaten Minahasa tahun 2022 punya alasan dan motivasi yang nyaris sama. Seperti yang dikemukakan oleh Dolfy Kandou, salah satu Calon Kumtua Desa Ranotongkor Timur (Ranotim) Kecamatan Tombariri Timur.
Menurut Kandou, faktor utama yang melecutnya untuk kembali bertarung di Pilhut adalah panggilan membangun dan mensejahterakan sesama warga desa.
“Panggilan hati yang besar untuk ikut mensejahtrakan rakyat tak bisa dibohongi. Dorongan pendukung juga tak bisa saya abaikan. Dua hal ini yang yang buat saya cepat putuskan untuk bertarung dengan dua saudara lain,” ungkap Kandou yang gagal menang, karena selisih suara tipis pada Pilhut sebelumnya.
Di-era sekarang, lanjut Kandou, pemimpin Desa dituntut pro-aktif dan konsisten dalam membangun komunikasi dengan masyarakat.
“Hukum Tua ada karena suara rakyat. Karena itu Hukum Tua harus mendengar suara rakyat lewat komunikasi dan pendekatan yang intens. Kerap pemimpin dimarahi oleh rakyat padahal dia sudah berusaha dan melakukan yang terbaik. Itu karena Kumtua alpa dalam berkomunikasi dengan rakyat. Nah, saya tertantang untuk menerapkan ini jika dipilih dan diberi kepercayaan oleh masyarakat,” ujar Kandou.
Kendati demikian, musisi handal ini mengapresiasi pemimpin desa sekarang, dan calon Kumtua lainnya.
“Calon lain adalah keluarga dan orang-orang yang baik. Saya terus meminta kepada pendukung saya untuk menjaga sikap atau bahasa yang bisa menyakiti mereka. Saya juga akan mematuhi semua aturan yang diberlakukan,” tutup Dolfi. Diketahui, tiga Calon Kumtua Desa Ratim masih punya hubungan saudara sedarah. (Joppy Wongkar)