MINAHASA, SULUT POST – Dalam rangka ketahanan pangan menghadapi krisis pangan secara global yang mungkin terjadi, termasuk di Kabupaten Minahasa, Bupati Minahasa Dr Ir Royke Oktavian Roring MSi bersama Wakil Bupati Robby Dondokambey SSi, mengajak seluruh masyarakat agar giat menanam dan beternak.
Hal ini selalu diungkap Bupati pada setiap kesempatan, baik dalam kegiatan suka maupun duka. Menurutnya, krisis global ini akan memicu terjadinya inflasi di dunia, termasuk Indonesia yang didalamnya Kabupaten Minahasa.
Program ini bentuk kerjasama Pemkab Minahasa dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pemulihan ekonomi, bahkan telah dilakukan pencanangan gerakan Menanam dan Beternak, yang sejalan dengan program pemerintah yaitu “Marijo Ba Kobong”.
Langkah konkrit Pemkab Minahasa pun telah gencar dilakukan, seperti pencanangan Menanam Cabe (Rica) dipekarangan rumah, dimana Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, telah memberikan contoh dan motivasi kepada masyarakat untuk menanam.
Selain itu, ada pencanangan Gerakan GMIM Menanam dan Beternak di Lahan Samping Kampus Pascasarjana UKIT Tomohon, yang sudah dilaksanakan pada waktu lalu bersama Provinsi Sulawesi Utara, dimana Bupati Minahasa dan Wakil Bupati Minahasa ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Adapun kegiatan yang sama di kabupaten Minahasa, Gerakan Menanam dan Beternak yang dilaksanakan oleh Pemkab Minahasa bersama Kerukunan Keluarga Pendeta dan Guru Agama (KKPGA) Rayon Minahasa, yang dilaksanakan Perkebunan Wowis, Bukit Lengkoan, Desa Leilem, bersama Bupati ROR dan Ketua TP-PKK Minahasa Dra Fenny Ch M Roring-Lumanauw SIP, yang juga selaku Ketua KTNA Minahasa.
Bupati tak bosan-bosannya meminta kepada seluruh masyarakat Minahasa untuk terus memanfaatkan lahan kosong untuk menanam kebutuhan pangan harian keluarga, sebagai bentuk kesiapan menghadapi krisis global tersebut.
“Mari, sekali lagi, biasakan diri menanam di kebun maupun pekarangan rumah, begitu juga dengan beternak. Karena hal itu untuk memperkuat ketahanan pangan kita,” pesan ROR.
“Masyarakat harus mandiri, bukan sebatas hanya sebagai konsumen namun menjadi produsen pangan. Artinya, hasil dari menanam bukan hanya sebagai stok untuk kebutuhan rumah tangga tetapi bisa dijual untuk peningkatan ekonomi keluarga,” pungkasnya, Sabtu (3/12/2022).(*/Wil Wongkar)