Penganiayaan Wartawan kota Kotamobagu Sulut

Ketua PWI Sulut Kecam Dugaan Penganiayaan Oknum Wartawan di Kotamobagu

Bolmong Raya

KOTAMOBAGU, SULUT POST – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sulawesi Utara ( PWI Sulut ) Drs. Vocke Lontaan, mengecam keras tindakan kekerasan penganiayaan kepada oknum wartawan yang terjadi di Kotamobagu, pada Sabtu 25 Ferbuary 2023  kemarin.

Menurutnya, apapun motif masalah anara terduga dan korban, tidak dibenarkan oleh aturan, melakukan tindakan kekerasan main hakim sendiri, apa lagi TKP penganiayaan, kabarnya terjadi dirumah korban inisial JW alias Jhon.

“Kabar yang kami dapat, bahwa JW alias Jhon, di aniaya di rumah kediaman pribadinya. Olehnya, peristiwa dugaan kasus penganiayaan tersebut dapat diseriusi oleh pihak berwajib,” pintahnya.

Seraya menambahkan, dirinya berharap penyidik On The Track saja dalam menangani dugaan kasus penganiayaan oknum wartawan ini, jika kemudian sudah memenuhi unsure pembuktian berdasarkan dua alat bukti yang cukup, maka kasus ini dapat di percepat ( Dilimpahkan), agar bisa menjadi efek jerah bagi terduga pelaku dan hal ini tidak terjadi lagi pada siapapun.harap Ketua PWI Sulawesi Utara.

Perlu diketahui, dugaan kasus penganiayaan oknum wartawan media online dikotamobagu ini, sudah dilaporkan di Polres Kotamobagu.

Hal ini berdasarkan laporan polisi, Nomor: STTLP/62.a/II/2023/SPKT/RESKTG/POLDASULUT.

Namun sayang, Terduga pelaku penganiayan belum ditahan oleh pihak penyidik Polres Kotamobagu.

Berdasarkan konfirmasi awak media kepada Kasat Reskrim Polres Kotamobagu AKP Ahmad Anugerah, Minggu 26 Ferbuary 2023, terkait apa alasan sehingga belum dilakukan penahanan kepada terduga pelaku, dijawab olehnya, karena masih akan dilakukan pengembangan, serta menunggu hasil visum.

“Belum bang, Kami masih mau dalami dulu, mau undang orang rumah korban yang belum diperiksa, dan masih menunggu hasil visum juga,”jawab Kasat Reskrim Polres Kotamobagu.

Dijelaskannya, Proses penahanan dilakukan harus berdasarkan dua alat bukti yang cukup, sehingga penyidik masih menunggu hasil visum dokter, maupun pengembangan atas peran masing-masing dari terduga dalam dugaan kasus penganiayaan dilaporkan tersebut.

“Penyidik masih mendalami, sekaligus pengembangan peran dari masing masing terduga, melengkapi bukti bukti yang ada,” pungkasnya.

 

(Lucky Lasabuda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *