TOMOHON, SULUTPOST – Kedatangan Bakal Calon (Balon) Presiden Republik Indonesia Ganjar Pranowo (GP) di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kota Tomohon pada Kamis (18/05/2023), dikritik oleh banyak kalangan.
Penyebabnya, kunjungan Balon Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini dilakukan pada hari yang sangat di Agungkan oleh umat Kristiani di seluruh dunia.
“Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus sangat kita hormati. Tapi bagi yang mengatur acara kunjungan Ganjar, hari ini tidak lebih penting dibanding politik,” ungkap Penatua Daisy SM.
“Hari ini, ribuan orang Kristen yang mabuk politik cuma pikirkan Ganjar,” kata Welem, salah satu Pelayan Khusus (Pelsus) GMIM di Wilayah Tomohon Satu.
Kekecewaan mendalam atas kehadiran Ganjar tepat di hari sakral umat Kristen ditunjukkan oleh Pendeta Vence Wuisan, STh. Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM PNIEL Kayawu Wilayah Kakaskasen ini tak kuasa menahan kekecewaannya, sehingga menyampaikannya dari atas Mimbar dalam Khotbah Ibadah Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
“Ketika kita orang Kristen di sini akan memperingati peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. Lalu ada acara ini. Lalu kita diundang lagi ke Bukit Inspirasi untuk itu,. Kenapa harus dilakukan dimomen suci ini,” kata Wuisan dengan nada sedih.
“Biar saja mereka. Saya tidak mau kesana. Biar, bilang pa ketua Sinode, bilang pa Gubernur,” ujar Wuisan.
Tak hanya kelompok Pelayan Gereja yang meradang. Tak sedikit juga tokoh masyarakat yang kecewa seperti mantan pejabat pemerintahan ini.
“Kita sedih sebagai orang Kristen. Kehormatan keagamaan kita justru mulai disepelekan oleh para penguasa Kristen, dan oknum-oknum pejabat beragama Kristen,. Sebenarnya saya senang Ganjar jadi Capres. Tapi setelah ini, tidak tahulah,” kata Michael S, salah satu mantan Kepala Dinas. (JOPPY Wkr)