Minahasa, sulutpostonline.id – Pengamat Kebijakan Publik Rivel Ngantung menyoroti kebijakan Pemerintah Daerah terkait retribusi pasar yang banyak di keluhkan para pedagang pasar di tengah tengah menurunnya pendapatan paska Covid.
“Pemerintah harus perhatikan tentang besaran retribusi pasar yang diambil dari pedagang. Karena pedagang sampai saat ini merasa tercekik dengan jumlah retribusi yang harus terus dibayar meski pendapatan menurun terutama di pasar Bersehati Manado” ungkap Rivel Ngantung.
Menurut pantauannya, sudah ada beberapa kota atau kabupaten yang telah menerapkan pemotongan retribusi pasar. Namun, ia menegaskan, hal itu tak bisa bergantung hanya pada wilayah tertentu, ia minta peraturannya jelas untuk seluruh pasar tradisional paska Covid.
“Omzet turun, pendapatan turun, semua turun, bukan hanya pedagang, kami ingin, ada perhatian khusus dari pemerintah khususnya pemotongan retribusi, kami ingin tidak ada yang berbeda-beda dalam penerapan aturannya, kami ingin kebijakan yang jelas,” katanya.
Rivel Ngantung yang dikenal dekat dengan para pedagang kecil ini menambahkan bahwa ia mendengar kabar terkait program revitalisasi pasar dari Pemerintah untuk pasar desa dan kecamatan tahun 2022 ini. Selaku pengamat ia meminta untuk di tinjau kembali, mengingat banyak pasar di kecamatan kecamatan yang sampai saat ini banyak yang tidak berfungsi alias tidak diminati oleh masyarakat.
“Banyak pasar yang dibangun di desa dan kecamatan bahkan ada yang sudah beralih fungsi, karena tidak melihat dan memahami kepentingan masyarakat serta kebutuhan masyarakat dan hanya menghambur hambur uang negara saja” tegas Rivel.
Bahkan Rivel juga meminta kepada pemerintah agar di bulan kemerdekaan ini dapat memberikan diskon gratis retribusi kepada pedagang selama satu atau dua bulan ini.
“Ingat pedagang pasar itu telah banyak memberikan kontribusi yang besar ke PAD untuk negara, kenapa tidak sekali kali memberikan apresiasi dengan mengratiskan retribusi di saat mereka turut merayakan kemerdekaan Indonesia ini” pinta Rivel.
Rivel juga berharap pemerintah mau untuk kembali menekan daya beli masyarakat untuk bisa belanja ke pasar tradisional guna mengangkat kembali aktivitas ekonomi di pasar pasar tradisional. ( alo Thayeb ).