KOTAMOBAGU, SULUT POST – Kepala BP2MI RI Benny Ramdhani menghadiri seminar Pengembangan Karir yang dirangkaikan dengan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Peningkatan Sumber Daya Manusia antara Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP2MI) dengan Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika (IKTGM) Kotamobagu Rabu, 23/03/2022, bertempat di Kampus Stikes Graha Medika Kotamobagu.
Kegiatan seminar dihadiri pula oleh Pendiri IKTG, Rektor IKTGM, Ns. Heriyana Amir, S. Kep, M. Kep, seluruh jajaran Dosen, Mahasiswa Stikes serta tim BP2MI RI.
Benny Rhamdani dalam sambutannya menyampaikan dukungan morilnya kepada Mahasiswa dan Mahasiwi Stikes yang tengah menimbah ilmu di kampus tersebut.
Dorongnya, mahasiswa Stikes harus menunjukan prestasi, agar setelah menyelesaikan study mampu mengaplikasikan serta mengimplementasikan ilmunya di tengah masyarakat, serta dapat menciptakan peluang kerja bagi orang lain.
Dikatakannya, di era modern ini, mahasiswa harus mampu bersaing baik di bidang pendidikan, teknologi serta menciptaka lapangan pekerjaan.
“Ada tantangan yang cukup serius ditengah kondisi pandemi sekarang ini, dimana angka pengangguran semakin bertambah di daerah kita,” ujar Benny.
“Untuk mengatasi pengangguran yang ada ini, di luar negeri ada banyak peluang kerja yang kini terbuka lebar. Terutama tenaga lulusan Nurse atau keperawatan, serta Advokasi, “ kata Rhamdani.
Ia menjelskan, di Tahun 2022 ini, pemerintah mencatat ada kurang kebih 26.000 lulusan di dua kejuruan tersebut. Sementara yang terserap hanya berkisar 50 hingga 60%, berarti ada sekitar 40-an % lainnya menjadi pengangguran, jelas Benny.
Dirinya mengimbau pada para mahasiswa yang hadir dalam seminar tersebut untuk memanfaatkan peluang kerja yang ada di luar negeri tersebut, terlebih khusus bidang keperawatan.
“Mari kita melihat peluang kerja di luar negeri saat ini. Ada sejumlah Negara di Asia yang sangat membutuhkan tenaga kesehatan, seperti Jepang, Hongkong, Singapur, Thaiwan. Bukan Asia saja tetapi Negara-negara di Eropa, Jerman, negara Timur Tengah dan Uni Emirat Arab,” tuturnya.
Akunya, dari negara-negara yang disebutnya itu, pihak BP2MI sudah melakukan sejumlah Momerandum Of Understanding (MOU).
Reporter: Dhyna Nafira Gobel
#Sulut Post