TOMOHON, SULUT POST– Kesedihan keluarga Efraim Kekung (6), anak kecil asal Kelurahan Tarartara Tiga Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara makin menjadi-jadi. Ini terjadi setelah keluarga mendengar pelintiran penyebab kebutaan yang di angkat oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Ada yang sebar berita kalau anak kami sudah ada bawaan mata katarak sejak lahir. Dorang itu mengarang alasan dan sangat tidak ada hati. Perlu diketahui, anak kami lahir sehat di Rumah Sakit Gunung Maria,” ungkap Jean Runtu, kemarin menggunakan logat manado.
Dijelaskan oleh ibu kandung Efraim ini, saat lahir pada tanggal 15 September 2015, dokter Maikel yang menangani kelahiran anaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan tidak mendapati dan membuat catatan, kalau anak bungsunya ada gangguan pada mata.
“Semua orang tahu disini. Tanya juga ke sudara-sudara, birman, guru atau ke Puskesmas Taratara. Cari tu data medis di Puskesmas, apa anak kami sudah ada bawaan katarak sejak lahir,” tantang Jean, yang mengaku sangat terpukul sejak mendengar cerita, penyebab anaknya buta karena ada bawaan Mata Katarak sejak lahir.
“Semua yang disini tau, anak kami nanti jadi buta dua hari setelah menerima vaksin. Tapi kami juga tidak mengatakan bahwa anak kami jadi buta karena divaksin,” katanya.
Sebenarnya, jelas Jean, dokter mata di RSUP Kandou Manado yang memeriksa anaknya pada tanggal 28 Pebruari 2022 sudah mengatakan bahwa saraf dibelakang bola mata putus.
“Ya, dokter waktu itu menjelaskan secara detail, bahwa saraf dibelakang bola mata putus,” tegasnya. Hal sama dikatakan oleh Meyke Kojongian, oma dari Efraim.
“Bahkan 2 jam sebelum di vaksin, cucu saya masih bermain bola kaki dengan temannya. Kenapa nanti sekarang ada cerita kalau cucu saya ada bawaan Katarak sejak lahir. Kenapa musti ada fitnahan pada keadaan ini,” kata Meyke sambil menyeka air matanya.
“Biar anak-anak saya susah, tapi jangan dibuat lebe sakit hati dengan cerita karangan ini. Tanpa bantuan orang-orang, biar tinggal pinjam uang pada orang lain, anak-anak saya tidak mau mengemis. Tapi tolong jangan dikarang cerita seperti ini,” katanya sambil terisak.
Diketahui, informasi jika Efraim sudah ada bawaan Mata Katarak sejak lahir, dikemukakan oleh personil Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tomohon Syenny Y.L. Mait.
“Tolong klarifikasi akang tu berita soal anak di Taratara itu. Soalnya itu anak sudah ada bawaan katarak sejak lahir,” ungkap Kepala Seksie Pengelolaan Informasi, Media Komunikasi dan Statistik tersebut. Informasi itu, kata Syenny, didapat dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Taratara.
“Jadi, informasi ini kami dapat dari Puskesmas Taratara,” jelas Syenni. Hal ini ditanggapi keras oleh sejumlah warga yang mendengarnya.
“Harusnya pihak yang menyampaikan ini sertakan data medis pendukung. Ini jelas menyakiti hati keluarga yang terkena musibah,” kata Jensen Manopo.
“Kalau tidak mau disalahkan jangan cuci tangan dengan cara begini. Yang ini ndak manusiawi,” kata Helena Kojongian. (Joppy Wongkar)