MITRA,SULUTPOST- Pasca penembakan salah satu warga penambang inisial FTT alias Edo, yang diduga ditembak oleh oknum “Anggota” yang berjaga di lokasi PETI Alason milik dari oknum salah satu investor asing asal Cina, inisial SYH alias You Ho, membuat kondisi dan situasi Desa Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mencekam.
Berdasarkan data informasi sementara yang didapat oleh awak media, bahwa tewasnya salah satu warga penambang tersebut, diduga akibat terlibat pada aktivitas kegiatan malam yang dilakukan oleh puluhan warga (penambang-red) yang tergabung dalam grub Tombas (Tombasian-Basaan).
Puluhan orang ini mendatangi area lokasiĀ Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), di lokasi Perkebunan Alason yang di kelolah oleh Investor asing asal Cina, berinisial SYH alias You Ho.
Dugaan kuat bahwa puluhan orang penambang itu, akan “menjarah” (Mengambil) karbon hasil pengeolahan matrial batu yang mengandung emas dilokasi tambang ilegal yang dikelolah oleh SYH alias Yao Ho, dan pada saat itu, kedatangan mereka langsung dihadang oleh sekelompok orang bersenjata yang diduga kuat adalah oknum “anggota” yang disewa oleh pihak pengelolah tambang emas ilegal untuk berjaga dilokasi yang dimaksud.
Atas peristiwa tersebut, terjadi baku tembak antara kedua belahpihak, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa yaitu inisial FTT alias Edo.
Kabarnya, bahwa korban FTT alias Edo, ditembak mengena tepat dibagian kepala, sehingga akibat luka tembak tersebut, nyawa edo tidak bisa diselamatkan.
Dari peristiwa itu, yang kemudian melahirkan kemarahan warga, hingga berunjung puluhan warga langsung berbondong-bondong menggunakan sepeda motor,dan dilengkapi dengan senjata tajam, mendatangi ruko (Rumah) yang ditempati sementara oleh oknum investor Cina inisial SYH alias You Ho, di Desa Ratatotok.
Mereka menuntut, Polda Sulawesi Utara, mengusut tuntas siapa oknum yang melakukan penembakan kepada rekannya tersebut. karena, kabarnya bahwa ada 4 (empat) korban yang terluka. dan dari jumlah itu, satu orang yang dinyatakan meninggal dunia.
Tidak hanya itu saja, pada Senin 10 Maret 2025, peristiwa berlanjut hingga ke lokasi tambang emas di perkebunan alason, dimana puluhan warga penambang melampiaskan kemarahannya dengan mendatangi lokasi tambang emas yang dikelolah oleh investor Cina ini, dan membakar sejumlah mes tinggal dan kendaraan roda empat yang berada dilokasi tersebut.
Dari pantauan awak media saat ini, kondisi dan situasi area wilayah seputaran ratatotok belum aman, akan tetapi sudah ada puluhan anggota polisi tanpak berjaga-jaga di depan ruko dan jalan untuk mengantisiapasi jangan sampai terjadi tarkam diwilayah tersebut.
Diminta juga kepada pengguna jalan (Masyarakat), baik itu roda empat dan roda dua, agar berhati-hati melewati jalur tersebut, mengingat situasi dan kondisi terbilang belum aman saat ini. (**)