BOLMONG,SULUTPOST-Walaupun diguyur hujan yang deras, semangat para ratusan anak muda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bogani tidak pupus dalam memperjuangkan nasib rakyat dan kepentingan daerah tanah totabuan bolaang mongondow.
Seperti halnya, aksi demo yang berlangsung di depan Kantor Kementrian ESDM di Jakarta, Selasa 12 November 2024 siang tadi, dimana para ratusan mahasiswa menuntut agar PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) “Angkat Kaki Dari Tanah Totabuan”.
Pasalnya Kehadiran PT.J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). Yaitu, anak perusahaan dari PT.J Resources Asia Pasifik TBK, yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong-red), dinilai terus menerus memberikan luka dan ancaman bagi masyarakat serta keberlangsungan lingkungan yang ada.
Demikian itu disampaikan oleh Koordinator lapangan (Korlap) dalam aksi demo jilid I, Walid Mokodompit, pada awak media, Selasa 12 November 2024 siang tadi.
Dikatakan Walid Mokodompit, tidak main-main, dampak dari dugaan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas penambangan biji emas oleh PT.J Resources Asia Pasifik TBK di Bolaang Mongondow.
Tentunya ucap Walid, hal ini sangat menghawatirkan untuk masa depan Bumi Totabuan Bolaang Mongondow, yang hari ini kondisinya sangat memperihatinkan serta tidak ada jaminan kedepan yang lebih baik.
“Kami tidak hanya berbicara tentang hari ini atau besok, tapi kita berbicara tentang 20-30 tahun kedepan, dimana generasi-generasi penerus Bolaang Mongondow akan merasakan dampak dari apa yang dilakukan oleh PT. J RESOURCES ASIA PASIFIK TBK, selama belasan tahun mengeruk kekayaan alam di Tanah Totabuan Kabupaten Bolaang Mongondow,”ucapnya.
Menurutnya, semenjak awal kehadiran PT.J Resources Asia Pasifik TBK, di bolaang mongondow, sampai hari ini, lebih banyak dampak buruk yang dirasakan oleh masyarakat. terutama soal Kerusakan lingkungan, penyakit akibat pencemaran, konflik dengan para petani lokal, bahkan terbaru ada ribuan bibit pohon cacao petani mati, yang diduga kuat disebabkan oleh lumpur dari Perusahan yang dimaksud.
“Tentu kami sebagai mahasiswa/i, pemuda/i dan sebagai rakyat Bolaang Mongondow mengutuk keras atas seluruh kerusakan yang disebabkan oleh PT.J RESOURCES ASIA PASIFIK TBK di bumi Totabuan kami Bolaang Mongondow “tandasnya dalam orasi demo tersebut.
Walid menegaskan, bahwa tidak ada tawar menawar didalam memperjuangkan daerah tanah kelahiran kami, siapapun yang hadir hanya untuk merusak atau bahkan menghancurkan masa depan daerah kami, kami anggap sebagai penjajah yang harus dilawan dan diusir.
“Diminta angkat kaki dari daerah kami tanah totabuan bolaang mongondow, dan jangan rusak daerah kami dengan aktivitas penambangan emas yang tidak memberikan jaminan keberlangsungan daetah kami kedepan lebih baik,”pungkasnya.
Dibawah ini 4 (empat) tuntutan dalam aksi demo, yang diminta oleh Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bogani di Jakarta. sebagai berikut;
1. Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia, segera menyelamatkan rakyat Kabupaten Bolaang Mongondow dari kerusakan dan keserakahan PT.J Resources Asia Pasifik TBK
2 Meminta Kementrian ESDM, segera mencabut izin operasi PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) anak dari perusahan PT J Resources Asia Pasifik TBK.
3.Pecat Dirut PT J Resources Asia Pasifik TBK.
4. PT J Resources Asia Pasifik TBMK, harus seger angkat kaki dari Bumi Tanah Totabuan Bolaang Mongondow, dan jangan tambah kerusakan serta kesengsaraan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow.
Sampai berita ini naik tayang, pihak PT. J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), belum berhasil dimintai konfirmasi oleh awak media, seputar soal bergulirnya aksi demo jilid I tersebut.
(Wartawan ; Lucky Lasabuda)