Diduga Aniaya Warga, Sampakang Sebut Semua Itu Tidak Benar

Headline Hukrim Nusa Utara Terkini Terpopuler
SANGIHE, SULUTPOST – Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPRD) Kabupaten Sangihe, Fre Jhon Sampakang terpaksa harus berurusan dengan pihak Kepolisian Polsek Tabukan Utara (Tabut) setelah dirinya dilaporkan oleh seorang warga HD (58) yang keseharian sebagai seorang petani kebun di Kampung Kalasuge Kecamatan Tabut. Pasalnya korban diduga dianiaya hingga mengalami pendarahan dibagian kepalanya pada, Senin (06/11/2023).
”Jadi saat kejadian korban lagi melakukan kegiatan di tempat kopra. Tiba- tiba oknum wakil rakyat ini bersama rekan- rekannya datang meminta untuk menghentikan kegiatan tersebut. Karena korban tidak mengindahkannya, tiba- tiba. pelaku langsung melempar kelapa yang sudah dikupas ke bagian kepala korban berulang kali sehingga mengalami robek di kepala. Tak terima korban dianiaya, anak korban yang datang dilokasi kejadian langsung melakukan perlawan dengan sebatang kayu dia langsung menghajar anggota dewan bersama rekannya. Atas kejadian ini korban bersama beberapa orang datang ke Polsek untuk melapor peristiwa itu,” ujar sumber yang meminta namanya tidak dipublis.
Tak hanya itu kata sumber, wakil rakyat tersebut sudah melakukan pengrusakan dilokasi itu yang padahal itu bukan miliknya.
“Yang lalu dia datang dengan membawa minyak tanah akan membakar para- para kopra. Namun tidak jadi karena mendapat perlawanan. Dan ini kali kedua dilakukannya,” ucap sumber.
Kapolsek Tabut Iptu Dwi Tinderung saat dikonfirmasi tak menapik atas kejadian tersebut.
“Jadi memang benar, tadi pagi (Selasa,red) ada laporan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Sangihe. Dan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujar perwira jebolan Akpol 2018 ini.
Ditempat terpisah, anggota dewan dari Fraksi partai Gerindra ini saat ditemui membantah semua tuduhan tersebut. Dikatakannya, fakta yang sebenarnya adalah dirinya merupakan korban penganiayaan.
“Fakta di lapangan berbeda, saya yang dianiaya bukan saya yang menganiaya.  Memang benar saya datang ke lokasi itu karena itu merupakan tanah keluarga, namun tiba- tiba warga tersebut mengeluarkan golok dan mengejar rekan rekan saya. Tak hanya itu dia (NB) mengancam saya dengan golok dan melempar buah kelapa ke saya. Sambil anaknya menghampiri saya dengan sebuah layu langsung memukul ke seluruh tubuh membuat sekujur tubuh mengalami luka lebam,” jelas Sampakang sambil memperlihatkan luka lebam akibat hantaman benda tumpul.
Ditambahkannya, dan kejadian penganiayaan ini terlebih dahulu sudah dilaporkan ke Polres Sangihe hari itu juga (Senin,red).
“Jadi saya yang laporkan terlebih dahulu kemarin (Senin,red). Mereka nanti hari ini (Selasa,red). Yang pasti saya merupakan korban penganiayaan dari kasus tersebut,” pungkasnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *