BOLMONG,SULUTPOST-Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia ( LAKI ) Kabupaten Bolaang Mongondow, Indra Mamonto, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), dapat melakukan penyelidikan atas kondisi realisasi fisik pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Kecamatan Lolak ( Bolmong-red), yang berbandrol Rp 6,9 Miliar.
Pasalnya kata Indra Mamonto, Ada beberapa indikasi kuat realisasi pekerjaan tersebut sarat dengan penyimpangan. diantaranya, penggunaan matrial pasir laut , maupun campuran spesi serta ketebalan dinding pasangan pada jaringan irigasi itu patut di pertanyakan.
” Diminta APH dapat menurunkan tim ke lokasi, guna melakukan penyelidikan atas kondisi dari realisasi pekerjaan saat ini,” pintah Mamonto.
Tambahnya bahwa,anggaran yang di gelontorkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulawesi Utara pada paket tersebut jumlahnya miliaran rupiah, maka di butuhkan pengawasan yang ketat, agar kualitas pekerjaan maksimal serta bisa bermamfaat bagi masyarakat petani nantinya.
“Dibangunnya proyek rehabilitasi irigasi itu, tujuannya bisa digunakan oleh masyarakat, dengan mengacu pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun dokumen kontrak. olehnya, pihak perusahan pemenang tender wajib mengikuti speck pekerjaan sesuai peruntukan yang telah tercantum dalam RAB,” tandas Ketua Ormas LAKI Bolmong pada awak media Sabtu 23 September 2023.
Pantauan awak media di lokasi pekerjaan, terdapat matrial pasir laut yang kuat dugaan digunakan oleh pelaksana pada pekerjaan rehabilitasi irigasi Lolak.
Pekerjaan proyek irigasi tersebut di kerjakan sejak 21 Juni 2023, bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) 2023, dengan masa waktu pelaksanaan 180 hari kalender dan di kerjakan oleh CV RICHER PRATAMA, dengan pagu anggaran sebesar Rp 6,9 miliar.
Sampai berita ini naik tayang, pihak direktur pelaksana pemenang tender CV RICHER PRATAMA, belum berhasil dimintai konfirmasi.
Awak media juga sudah beberapa kali menghubungi orang kepercayaan perusahan selaku yang diketahui sebagai pengawas lapangan yang dipercayakan oleh perusahan. yakni, inisial J alias Mas Jack, namun sayangnya upaya konfirmasi yang dilakukan, baik itu melalui Via Tlp tidak di jawab, dan baik itu melalui pesan WhatsApp tidak juga di respon.
Awak media juga sudah mendatangi lokasi pekerjaan proyek tersebut tepatnya di wilayah Kecamatan Lolak (Bolmong-red), akan tetap direktur palaksana CV RICHER PRATAMA, tidak berada di tempat (Lokasi).
Disampaikan salah satu pekerja yang di temui awak media di lokasi pekerjaan, bahwa kontraktornya ada di Manado, yang ada hanya pengawasnya, tetapi ujarnya pekerja bahwa pengawasnya juga lagi keluar dan belum tau kapan balik lagi di lokasi pekerjaan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Utara (PUPR-Sulut ) Deisy Paat, sampai berita ini tayang, belum menjawab konfirmasi awak media terkait pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini.
(Lucky Lasabuda)