KOTAMOBAGU,SULUTPOST-Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia ( LAKI ) indra Mamonto, mendesak Tipikor melakukan penyelidikan atas kondisi realisasi fisik pembangunan proyek alun-alun lapangan Boki Hotinimbang Kotamobagu yang dibandrol miliran rupiah.
Pasalnya, ada dugaan kuat proses pembangunan tersebut “Bermasalah” dan perlu dilakukan penyelidikan untuk memastikan apakah realisasi fisik yang di kerjakan oleh pihak perusahan pemenang tender sudah sesuai spek atau tidak?
“Atas nama Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI) kami mendesak Tipikor turunkan tim kelapangan guna menyelidiki proses pembangunan proyek yang dimaksud yang kabarnya sudah dua kali di gelontorkan anggaran, dan akan berakhir desember 2023 tahun ini “pintah Ormas LAKI.
Lebih lanjut dikatakan Indra Mamonto, penggunaan material tanah humus dalam kolom lapangan untuk penanaman rumput gaja mini, terindikasi kuat tidak melalui proses uji laboratorium dan hanya di ambil di salah satu lokasi yang ada diseputaran dikotamobagu.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, bahwa tanah tersebut di ambil di Desa Poyowa, dan kata mereka bahwa tanah pilihan itu mengandung organik, namun lucunya tidak disertai dengan dasar uji Laboratorium yang bisa dijadikan acuan pertanggungjawaban bila kemudian terjadi audit pemeriksaan,” ujar Mamonto.
Tambahnya pula, Diminta pihak perusahan agar menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai batas waktu yang tercantum dalam dokumen kontrak.
“Sebagai fungsi kontrol harapan kami realisasi fisik penyelesaian pekerjaan tersebut bisa tuntas sesuai batas waktu kontrak di akhir desember 2023 ini,” pungkas Ketua Ormas LAKI Indra Mamonto pada awak media Jumat 8 Desember 2023.
Sebelumnya awak media telah mengkonfirmasi kepada salah satu PPK yang akrab di sapa Melky, ia mengatakan bahwa akhir desember proyek tersebut selesai.
“Muda-mudahan bisa selesai pak, soalnya yang besar tinggal penanaman rumput dan cor plat drainase yang lagi antri dari ready mix,”katanya.
Terkait kualitas tanah humus yang di pertanyakan, jawab Melky, pada proses pemilihan tanah, kami meminta penyedia menyediakan pelaksana yang memahami struktur tanah/tanah humus tersebut.
Dimana kata Melky, kami tidak ada kapasitas sesuai bidang ilmu kami untuk menyelidiki kualitas dari tanah humus itu.
“Belum ada uji Laboratoriumnya, karena Bagi saya simpel saja pak, kalau memang tanah humus itu tidak sesuai kita lihat dari pertumbuhan rumput gajah mini, apakah bertumbuh atau mati las PHO pak. Klo tidak sesuai maka tidak dibayarkan. Atau kalo dia mati pas masa pemeliharaan, maka penyedia wajib mengganti rumput yang mati dan Kalo rumput bertumbuh bagus maka dapat disimpulkan media tanah yang ada itu bagus pak “tandas PPK Melky pada awak media saat dihubungi Kamis 7 Desember 2023 kemarin.
Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu kepada awak media menyampaikan akan mengecek kondisi realisasi proyek tersebut.
“Nanti saya cek kondisi realisasi fisiknya dilapangan,” tegas Wali Kota.
Bahkan kata Wali Kota, bahwa menyangkut penggunaan tanah timbunan atau tanah humus, nanti saya perintahkan kadis PU Kotamobagu untuk mengecek kualitasnya.
“Hasil koordinasi untuk tanah humus PPK hanya melihat dari warna dan struktur tanah dimana warna tanahnya agak kehitaman dan struktur tanahnya gembur. Tapi, saya sudah perintahkan ke PPK untuk segera lakukan tes tanah humus menggunakan alat, insyaallah 1 atau 2 hari ini hasilnya sudah ada,” jelas Wali Kota.
(Lucky Lasabuda)