Heboh, Emas Korut Rp 1,85 T Dicuri Bandit

Mancanegara Serba Serbi Terkini Terpopuler

JAKARTA, SULUT POST – Pencurian emas batangan terjadi di Korea Utara (Korut). Tak tanggung-tanggung, nilai emas yang dicuri mencapai US$ 120 juta atau setara Rp 1,85 triliun.

Dalam laporan Radio Free Asia (RFA), pencuri yang berjumlah tiga orang dan mengenakan topeng mengambil emas itu dari sebuah kendaraan lapis baja yang dijaga 2 orang tentara. Para bandit itu dilaporkan pergi ke wilayah pedesaan.

Atas kejadian ini, pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat di Sinuiju, Hyesan, dan kota-kota perbatasan lainnya. Kota-kota perbatasan juga berada dalam siaga tinggi karena tidak ada pasar emas di negara itu sehingga kemungkinan untuk menjualnya hanya ke arah China.

“Perampokan pertengahan November terjadi ketika sebuah kendaraan lapis baja yang membawa emas dihentikan di pinggir jalan di sepanjang Rute 1 dalam perjalanan ke ibu kota Pyongyang dari Sinuiju,” kata sumber tersebut dikutip Jumat, (2/12/2022)

“Ada dua tentara bersenjata lengkap yang mengendarai kendaraan lapis baja itu, tetapi menilai dari seberapa cepat para perampok dapat menaklukkan mereka, sepertinya mereka memiliki pelatihan militer khusus. Tentara bersenjata tidak berdaya dalam situasi itu,” kata sumber yang tinggal di dekat Sinuiju.

Pihak berwenang juga disebutkan telah memasukkan semua mantan pasukan khusus di provinsi Pyongan Utara ke dalam daftar tersangka. Mereka juga telah menginterogasi para pasukan khusus itu namun belum ada titik temu yang jelas.

“Kota perbatasan Hyesan berada dalam keadaan darurat dengan penyelidik dari Kementerian Keamanan Negara, Kementerian Keamanan Sosial, dan markas besar patroli perbatasan tentara di semua tempat,” kata seorang penduduk provinsi Ryanggang.

Korut menghasilkan antara dua dan empat metrik ton emas per tahun. Sebagian besar hasil itu dikirim ke Office 39.

Office 39 diyakini sebagai organisasi yang bertugas menyediakan dana gelap untuk pemimpin negara Kim Jong Un dan keluarganya. Sisanya akan masuk ke dalam rekening milik bank sentral Korut.

Fasilitas produksi emas utama Korut berada di tambang Jongju dan Unjon, yang terletak di Pyongan Utara. Ada juga beberapa yang lain di provinsi Ryanggang dan Hwanghae Selatan.

Namun, diam-diam banyak orang menganggap para bandit itu sebagai pahlawan karena mereka menganggap pemerintah menimbun emas alih-alih menggunakannya untuk membantu rakyat. Pasalnya, banyak warga yang menderita akibat pandemi Covid-19.

“Penduduk menertawakan pihak berwenang dan bersorak bahwa seseorang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyerbu truk emas dan lolos begitu saja,” tambah sumber lainnya.(*/red)

 

Sumber: CNBC Indonesia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *