MINUT, SULUTPOSTonline.id – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara kini telah memiliki alat peringatan dini dengan teknologi terkini berupa Display Warning Receiver System generasi terbaru (WRS-NewGen).
Warning Receiver System generasi terbaru itu, saat ini telah terpasang di atrium kantor Bupati Minahasa Utara. Tampak, usai pemasangan Kamis (30/11/23) malam tadi, Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung (JG-KWL) langsung melakukan peninjauan dan melihat cara kerja alat peringatan dini jika ada gempa berpotensi tsunami atau tidak.
Bupati Joune Ganda didampingi Wakil Bupati Kevin William Lotulung menyampaikan, dengan hadirnya alat peringatan dini jika ada gempa berpotensi tsunami atau tidak, bisa dengan cepat mengetahui adanya potensi bencana yang dapat sesegera mungkin disampaikan ke masyarakat.
“Tentu, dengan hadirnya alat ini dapat membantu pemerintah Kabupaten Minahasa Utara menghadapi dan dalam upaya pengurangan resiko terhadap bencana gempa bumi serta lebih tanggap akan adanya potensi tsunami,” kata Bupati dan Wabup sembari menyebut semoga lewat peralatan yang ada ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Minahasa Utara.
Bantuan alat ini dikatakan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Minut Theodore Lumingkewas, merupakan bantuan Bank Dunia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat program IDRIP kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara tahun 2023. Ditambahkan Kalaksa Theodore, alat WRS yang telah terpasang di Kantor Bupati Minahasa Utara ini, telah terhubung dengan Indonesia Tsunami Early Warning System dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat.
“Bahwa fungsi alat ini selalu siap menerima dan memberikan informasi cepat peringatan dini gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Utara serta sekitarnya. Ketika terjadi gempa, dalam kurun waktu kurang dari 3 menit setelah gempa, alat ini sudah menerima pesan peringatan terkait status gempa yg berpotensi tsunami atau tidak. Sehingga dapat memberikan peringatan dan arahan kepada masyarakat yang beresiko atau daerah berdampak,” jelasnya.
Dengan adanya teknologi ini, dijelaskan Kalaksa, BMKG Stageof Manado dan BPBD Minahasa Utara berharap bisa membantu upaya pengurangan risiko bencana kegempaan kedepan.
“Jika terjadi gempa bumi, masyarakat yang datang beraktivitas di kantor Bupati, bisa langsung melihat dan mendengar pesan dari alat ini dan peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami,” tambahnya. (*/Afen)