BOLSEL, SULUTPOST – Direktur Intelijen Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Andi Riadhy, mempertanyakan adanya kegiatan proyek berupa Talud Penahan Dinding yang sudah hampir sebulan bekerja, tapi tidak terdapat papan proyek di lokasi pekerjaan.
Padahal kata Andi Riadhy, papan proyek tersebut menjadi ketentuan wajib bagi perusahan yang menang dalam tender, ketika melaksanakan kegiatan dilokasi pekerjaan, harus memasang terlebih dahulu papan pemberitahuan untuk di ketahui oleh masyarakat kegiatan apa yang akan dilaksanakan.
“Proyek sebesar ini kegiatannya, tapi papan proyek saja tidak ada di lokasi pekerjaan,” tanya Andi Riadhy, Jumat 21 Juni 2024.
Bahkan kata Andy Riadhy, jika kemudian proyek ini di biayai oleh anggaran APBD Bolsel, maka di minta Dinas Pekerjaan Umum (PU) bisa melihat persoalan ini, agar pihak perusahan pemenang tender (Kontraktor), lebih taat lagi atas segala ketentuan dan kewajiban yang tercantum dalam dokumen kontrak.
“Namanya proyek yang dibiayai oleh anggaran pemerintah, di dalam dokumen kontrak itu semua telah tercantum dan ada anggarannya dalam RAB”ucap Andi Riadhy.
Tambahnya juga, kalau kegiatan proyek ini tidak memiliki papan proyek di lokasi pekerjaan, maka dugaan kuat ini proyek ‘Siluman’ yang tidak di ketahui siapa pelaksananya, berapa pagu anggarannya, dan dari mana sumber dananya.
“Proyek itu harus jelas, maka wajib bagi perusahan untuk memasang papan proyek di lokasi sebagai bentuk pemberitahuan agar dapat di ketahui dan di awasi oleh masyarakat,”ujarnya.
Seraya mendesak APH dapat melakukan penyelidikan dan pendalaman di lapangan terkait proyek talud penahan dinding tersebut.
Sampai berita ini naik tayang, baik pihak perusahan pemenang tender (pelaksana), mapun pihak pengawas dari PU belum berhasil dimintai konfirmasi. di sebabkan, selama proyek berjalan, tidak perna terlihat berada di lokasi pekerjaan.
Awak media juga beberapa kali menghubungi Kepala Dinas PU Bolsel, namun sayangnya nomor yang di tujuh tidak aktif.
Begitupun ketika awak media berupaya mengkonfirmasi Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Bapak Hi. Iskandar Kamaru, sayangnya upayakan konfirmasi tersebut belum di jawab juga.(RM,01)