MINSEL, SULUTPOST – SM seorang panitia penyelenggara sepak bola mini di desa Raanan Lama kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan provinsi Sulawesi Utara diduga dipukuli oleh wasit berinsial YP saat pertandingan berlangsung. Tindakan pemukulan wasit tersebut terjadi karena diduga sang wasit emosi ketika korban menegur wasit yang dianggap tidak jeli saat memimpin pertandingan itu.
Tak terima dengan tindakan pemukulan wasit itu, SM melaporkan penganiayaan terhadap dirinya itu kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Motoling, Minggu 26/03/2023).
Berdasarkan keterangan korban kepada sulutpost, ternyata, bukan hanya wasit yang menganiaya dirinya saat itu, tetapi ada juga 2 pelaku lainnya yang merupakan penonton berinsial JP dan JM yang juga turut memukuli dirinya.
Menurut SM, dirinya hanya menegur wasit saat itu untuk mengingatkan, jika ada pemain yang telah melakukan pelanggaran, tapi sang wasit emosi dan malah menghajar dirinya.
“Saya saat itu hanya menegur wasit dan mengingatkan, bahwa ada pemain yang telah membuat pelanggaran, tapi si wasit acuh. Wasit hanya mengatakan diri saya untuk diam, karena saya tidak tahu mengenai aturan sepak bola,” sebut korban kepada sulutpost.
Lanjut kata korban, sambil berteriak, si wasit saat itu mendekati dirinya nya dan langsung melayangkan beberapa pukulan beruntun ke bagian tubuhnya.
Berdasarkan pantauan media, tak berlangsung lama setelah kejadian penganiayaan itu, pertandingan langsung dihentikan.
Kapolsek Motoling IPTU Heintje Talumepa.S.Th, saat dikonfirmasi media ini melalui anggota reskrim Polsek Motoling BRIPTU D. Kumulontang membenarkan adanya laporan penganiayaan yang dilayangkan oleh SM.
“Kasus ini telah kami tangani dan pada hari ini juga kami akan memanggil para pelaku untuk dimintai keterangan atas kejadian ini, dan korban pun kami sudah dampingi dalam melakukan visum,” pungka kumolontang.
Reporter: Mario Langi