KOTAMOBAGU,SULUTPOST-Terperiksanya 13 pegawai Bank SulutGo (BSG) dan Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN), menunjukan bahwa laporan yang dilayangkan oleh ahli waris Poppy Paramata (Pelapor) diseriusi oleh Polda Sulawesi Utara.
Demikian hal ini dikatakan oleh Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Bolaang Mongondow (Bolmong-red) Indra Mamonto, pada awak media Minggu 14 Mei 2023 pagi tadi.
Menurutnya, hilangnya beberapa jaminan Sertifikat Hak Milik (SHM) dari nasabah Olil Paramata (alm) tersebut, perlu di ungkap dan di usut tuntas, baik siapa oknum malingnya maupun siapa pemainnya, yang menyebabkan beberapa sertifikat yang diagunkan oleh nasabah bisa hilang dan belum diserahkan kepada ahli waris.
“Dugaan kami ini penyalahgunaan aset dan penggelapan aset, maka semua tergantung pihak penyidik untuk mengungkap, mengusut, dan mendalaminya lebih jauh agar masalah ini terang benderang,”kata Indra Mamonto.
Ia pun heran, Kok bisa beberapa Sertifikat yang diagunkan oleh nasabah hilang di bank sulutGo Kotamobagu. Padahal kata Mamonto, sistem keamanan (Security) bank itu lumayan baik, dan tidak mudah di bobol oleh maling.
Anehnya lagi ucap Indra Mamonto, Aset (Tanah) yang tercantum dalam sertifikat itu, kabarnya sudah dikuasai oleh orang lain. Sisi lain, beberapa jaminan yang diagunkan belum diserahkan kepada nasabah.
“Kalau Bank SulutGo Kotamobagu katakan bahwa SHM nasabah An:Olil Paramata, sudah Hilang. Maka, kuat dugaan ada maling di bank tersebut? Sehingga kami mendesak kepada penyidik Polda agar mencari siapa malingnya dan tangkap malingnya itu. karena yang dilaporkan oleh ahli waris adalah SHM yang dhilangkan bank sulutGo Kotamobagu.”pintah Ketua Ormas LAKI.
Seraya menambahkan, Masalah kasus yang dilaporkan oleh ahli waris Poppy Papramata, akan menjadi atensi serius bagi kami selaku ormas LAKI untuk mengawal sampai tuntas. kami juga akan menyurati Menkopolkam RI, Kompolnas untuk melaporkan masalah ini agar mendapat atensi serius dari pemerintah pusat.tandas Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Indra Mamonto.
Sebelumnya, Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Sulut Ketika di konfirmasi awak media menyangkut perkembangan dari hasil penyelidikan, ia menyebutkan, sudah 13 orang pegawai BSG yang dimintai keterangan oleh penyidik dan kemungkinan akan bertambah biar menjadi jelas.
Tak hanya itu saja, dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga sudah dipanggil dan telah memberikan Keterangan kepada penyidik.
“Dari Pegawai BSG yang sudah kita mintai keterangan 13 orang, dan kemungkinan akan bertambah biar menjadi jelas. dan, dari BPN juga sudah memberikan Keterangan,”jelas Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Sulut.(Lucky Lasabuda)