Pelayanan RSD Sangihe Belum Maksimal

Headline Nusa Utara Terkini

Sangihe, SULUTPOST – Meski sudah menyandang bintang lima sebagai rumah sakit terakreditasi hasil penilaian, namun bagi masyarakat pelayanan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Liun Kendage Tahuna masih terbilang buruk.

Pasalnya, sebagai rumah sakit rujukan di wilayah kepulauan Nusa Utara ini tidak memiliki fasilitas kesehatan di antaranya, Rontgen.

Dengan tidak adanya peralatan tersebut, masyarakat pemegang kartu BPJS pun terpaksa harus ke RS Manado untuk melakukan pemeriksaan dan tentunya harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

“Katanya rumah sakit bintang lima, tapi kenapa pelayanan kepada kami masyarakat masih seperti ini. Masa sebagai rumah sakit rujukan tapi tidak memiliki alat kesehatan rontgen,?,” Ujar sejumh warga Sangihe kepada media ini saat berada di Manado.

“Tak hanya itu sering kami harus mengambil obat di luar, alasannya stok obat kosong. Jadi kalau seperti ini harus di kaji lagi pemberian bintang lima ke RSD Liun Kendage,” sambung warga.

Menyikapi hal ini salah satu unsur muda Sangihe, Aldi Boham angkat bicara. Dia meminta kepada tim penilai akreditasi mengkaji kembali soal pemberian penghargaan bintang lima ke RSD Liun Kendage.

“Jangan karena ada unsur politik, tiba tiba dipaksakan menyandang bintang lima. Mestinya kalau pelayanan tidak ada perubahan dan seperti ini terus jangan paksakan menyandang sesuatu yang mustahil. Imbasnya pelayanan terhadap masyarakat akan kacau balau. Masa sekelas rumah sakit rujukan semegah ini tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai,” tukas Boham

Sementara itu Direktur RSD Liun Kendage Tahuna, dr A Loris saat dikonfirmasi tak menapik akan hal tersebut. Dijelaskannya, adanya kerusakan peralatan sehingga membuat pelayanan sedikit terhambat.

“Memang betul terjadi kerusakan X-ray saat ini diupayakan ke penyedia untuk operasional Alat karena perlu dana besar untuk perbaikan alat (Rontgen) tersebut.
Sedangkan untuk obat sampai saat ini masih tersedia dan ada beberapa obat yang tidak masuk Formularium RS tapi diperlukan secara medis terkadang kehabisan,” jelas Loris.

Meski demikian Tambahnya, pihaknya tetap berupaya ditengah keterbatasan anggaran untuk lebih meningkatkan serta memaksimalkan pelayanan yang baik.

“Karena memang terjadi penurunan Subsidi APBD saat ini yang tahun sebelumnya Rp 1, 8 Miliar turun diTahun 2023 menjadi Rp 1,1 miliar,” tutupnya. (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *