MINUT, SULUTPOST – Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune J.E. Ganda, S.E.,M.A.P.,M.M., M Si., bersama istri tercinta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Minut Rizya Ganda-Davega, menghadiri sebuah lomba yang cukup unik, yakni lomba goreng cucur. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Pemkab Minut pada Jumat (11/8/2023).
Bupati Joune Ganda dalam sambutannya menyampaikan Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-78 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam lomba ini, terdapat 30 peserta yang berasal dari perwakilan Perangkat Daerah di Kabupaten Minut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI serta mendukung inisiatif pemerintah dalam mengembangkan kearifan lokal, terutama dalam bidang kuliner dan kue khas daerah.
“Lomba goreng cucur ini menjadi ajang untuk memperlihatkan kekayaan kuliner daerah Minahasa Utara kepada masyarakat luas. Saya berharap bahwa kegiatan ini dapat melibatkan semua elemen masyarakat, baik peserta maupun penonton, demi menjaga dan mengangkat kearifan lokal sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai, ” ucap Bupati Joune Ganda.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Minut Ny. Rizya Ganda-Davega, mengatakan bahwa acara ini juga merupakan upaya dari tim penggerak PKK dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional serta meneruskan tradisi nenek moyang.
“Melalui kegiatan lomba goreng cucur ini, diharapkan masyarakat semakin mencintai dan menjaga kearifan lokal, serta berpartisipasi aktif dalam melestarikan serta mengangkat kue khas daerah Minut. Peserta lomba pun memberikan yang terbaik dengan menunjukkan keahlian dan kreativitas mereka dalam mengolah cucur, sejenis kue tradisional yang populer di daerah tersebut, “sebut Rizya Ganda
Dalam acara penutupan lomba, Bupati Joune Ganda menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta yang telah berpartisipasi. Ia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya sekadar lomba, tetapi juga membangun kebersamaan dan kekompakan antarwarga. Kemenangan dalam lomba bukanlah tujuan utama, melainkan semangat untuk menjaga kearifan lokal dan warisan budaya.
Kegiatan ini menjadi salah satu momentum bagi masyarakat Minahasa Utara untuk merayakan serta memperkenalkan kuliner daerah yang unik dan lezat kepada semua orang, terlebih dalam upaya memperkenalkan kue khas bumi Tonsea tercinta. (**/Afen)