Pesan Efraim: Pak Wali Kota Sebae Akang Efraim Pe Mata Efraim Kurang Balia Gelap

Headline Terkini Terpopuler Tomohon

TOMOHON, SULUT POST – Nasib Efraim Wahyu Kekung (6) sungguh mencemaskan. Bocah kecil asal Kelurahan Taratara Tiga Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara ini tak kunjung dirawat secara intensif setelah diduga mengalami kebutaan total usai divaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) pada tanggal 23 Februari 2022 lalu.

Putra bungsu dari pasangan Alfrets Kekung dan Jein Runtu ini sudah melewati serangkaian perawatan dan tes laboratorium komprehensif di RSUP Prof Kandou Manado direntang bulan April sampai September 2022.

“Didampingi oleh staf dari Dinas Kesehatan Tomohon dan Puskesmas Taratara, kita rutin mengikuti perawatan dan pengetesan Laboratorium di RSUP Manado. Cukup lama proses itu,” ungkap Jein Runtu pada Senin (05/12/2022).

Ibu kandung dari Efraim ini mengatakan, dia dan suaminya juga sudah melewati pemeriksaan yang intensif.

“Saya dan suami sudah diperiksa dan siap untuk membawa anak kami ke Jakarta,” jelasnya.

Sayangnya, walaupun sudah sekitar 9 bulan menunggu untuk dirawat di Jakarta, pihak terkait mengkonfirmasikan bahwa masih ada kendala untuk itu.

“Pada tanggal 22 September 2022 dilaksanakan rapat bersama di Manado untuk membahas hal ini. Ini dihadiri oleh Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Dinkes Tomohon, Puskesmas Taratara dan dari Kemenkes. Waktu itu sempat disentil soal kesiapan dana. Keluarga malah diminta untuk turut bantu cari donatur penyedia dana,” ungkap Jein Runtu yang dibenarkan oleh Alfrets Kekung.

Hal ini mendapat perhatian serius dari masyarakat umum.

“Jelas kami keluarga sangat khawatir. Ada ahli yang bilang ini sangat beresiko untuk penyembuhan kalau operasi sudah tertunda lama. Pemerintah Tomohon seperti tidak serius, padahal ini tanggung jawab penuh mereka,” ungkap Johnson Moningka.

Dirinya juga mempertanyakan komitmen pemerintah atas masalah hidup mati warga mereka.

“Bayangkan saja, tindak lanjut tak jelas, padahal rujukan ke RSUPN Cipto Mangunkusumo sudah habis pada tanggal 21 November 2022,” ungkap Moningka yang juga dikenal sebagai pensiunan tenaga Medis.

Anehnya, kaitan permasalahan perawatan lanjut di Jakarta, ternyata tidak diketahui oleh staf Dinkes Tomohon yang selalu mendampingi Efraim saat diperiksa di RUSUP Prof Kandou Manado.

“Maaf pak. Torang cuma ja antar tu ade Efraim sampe di RS. Torang ndak jamaso sampe didalam pa dokter. Jadi untuk kelanjutan ade Efraim pe pengobatan torang ndak tau. Untuk lebih jelas, mungkin bisa hubungi torang pe atasan,” ungkap Stevani Kandou, Staf Dinkes Tomohon yang ditugaskan untuk mengawal Efraim pada setiap pemeriksaan di RSUP Kandou.

Sayangnya, upaya wartawan untuk menemui Kadis Kesehatan Tomohon dr. John Lumopa belum berbuah hasil.

“Ya, bapak sudah keluar tugas luar lagi,” ungkap piket kantor Dinkes Tomohon.

Menariknya, saat ditemui wartawan sulutpostonline.id, bocah Efraim diluar dugaan menyuarakan hal yang sepertinya sudah lama dia tahan.

“Bilang pa bapak Walikota, sebae akang Efraim pe Mata. Efraim kurang balia gelap,” ujar Efraim seperti memelas.

Diketahui, kronologis terjadinya kebutaan pada Efraim Kekung yang waktu itu masih berusia 6 tahun berlangsung sangat cepat. Dari penuturan keluarga, pada tanggal 23 Pebruari 2022, bocah yang masih bersekolan di Taman Kanak Kanak “Eben Haezer” Taratara ini dalam keadaan ceria, sehat dan sementar bermain bersama temannya sebelum menuju tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Gedung SD GMIM 2 Taratara.

“Kita pe anak sehat sebelum dan saat divaksin pada tanggal 23 Peberuari. Tapi malamnya dia tiba-tiba panas dan kami beri obat Paracetamol. Tapi waktu bangun pagi, anak kami langsung mengeluh tidak bisa lagi melihat. Kami langsung bawa dia ke Puskesmas tapi cuma bisa diberi Vitamin dan diminta segera bawa kerumah sakit,” ungkap Alfrets Kekung.

Selanjutnya, jelas Kekung, mereka menuju RS Bethesda GMIM dan kemudian RS Gunung Maria Tomohon.

“Di RSU Gunung Maria dapat Rujukan ke RSUP Kandou Manado. Dan sejak itu sampai sekarang kami bolak balik sambil menunggu kapan berangkat untuk di Operasi Mata di Jakarta,” pungkas Kekung.(jjw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *