MANADO, SULUTPOSTONLINE.id – Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia dan komunitas Stand Up Paddle Indonesia (SUPID) Sulawesi Utara menggelar coaching clinics Stand Up Paddel (SUP). Kegiatan diselenggarakan di pantai Karangria Boulevard Kota Manado Provinsi Sulut, Selasa (08/10/24).
Kegiatan pelatihan dasar tersebut diikuti oleh 40 anak berusia 8 s/d 14 tahun.
Adapun instruktur yang memberikan pelatihan pada kegiatan pelatihan Stand Up Paddel anak usia dini tersebut adalah merupakan instruktur-instruktur yang telah terakreditasi internasional, yaitu ;
1. Mr. Tony Lee (Head instructor from Academy Surfing Instructor berasal dari Constantwin ASI School, Instructor Trainer for ASI/ITC Singapore,
2. Mr. Kieth Tan (Academy Surfing Instructor) dari Singapura,
3. Drevy Malalantang (International Acreditated Instructor Academy Surfing Instructor) berasal dari Indonesia.
4. Janette Giselle (Interpreter/Translator) peraih Medali cabang olahraga Dayung SUP PON XXI Aceh-Sumut.
Menurut Dr Drevy Malalantang, salah satu instruktur terakreditasi internasional dari Akademi Selancar mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan pihaknya itu merupakan suatu pengenalan dan pelatihan dasar olahraga Dayung Papan Berdiri (SUP) bagi Anak Usia Dini (AUD) yang berada di Kota Manado.
“Maksud dan tujuan kami selenggarakan keigatan ini, yakni untuk melakukan pengenalan olaraga Dayung Papan Berdiri atau Stand Up Paddle bagi anak-anak usia dini, secara khusus yang berada di Kota Manado, dan Sulawesi Utara secara umum,” ujar Drevy.
Menurut Malalantang, olah raga dayung saat ini sedang berkembang pesat, malah merupakan olahraga air yang memiliki tingkat perkembangan paling cepat di dunia. Oleh karena itu ia berharap kegiatan tersebut dapat melahirkan atlet baru dari olahraga dayung Stand Up Paddle.
“Anak anak di Sulawesi Utara memiliki bakat yang luar biasa, mereka merupakan bibit bibit atlet olahraga dayung masa depan sulawesi Utara bahkan Indonesia. Saya berharap kegiatan ini akan melahirkan calon atlet-atlet berbakat pada olahraga air khsusnya Dayung, untuk mengharumkan nama Sulawesi Utara di kancah Nasional maupun Internasional,” tukasnya.
Sementara itu, Tony lee kepala instruktur yang berasal dari Singapura itu menilai, dari 40 anak yang ikut kegiatan pelatihan Stand Up Paddle itu, ada beberapa yang memiliki potensi menjadi atlet dayung nantinya.
“Saya melihat dari 40 anak usia dini yang ikut pelanihan ini, ada beberapa yang memiliki potensi besar untuk dibina dalam olahraga dayung ini, agar dapat berprestasi di masa yang akan datang. Pelatihan dayung bagi anak usia dini, sangat bagus,”ujar Tony dalam wawancara bahasa Inggris.
“Saya senang bisa berada di Manado. Ini kedua kalinya saya kunjungi Manado. Awalnya saya datang di Manado 30 tahun yang lalu untuk diving, dan kedua kalinya, untuk kegiatan SUP paddling saat ini. Manado memiliki objek wisata yang sangat luar biasa,” pungkasnya menutup wawancana berbahasa inggrisnya.
Kegiatan pelatihan SUP bagi Anak Usia Dini ini terselenggara atas kolaborasi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sulut, Perkumpulan Stand Up Paddle Indonesia (SUPID) Sulut, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado, KONI Kota Manado, Gladiator SUP Indonesia, Kompas TV dan Sekolah SUP/Academy Surfing Instructor (ASI) yang berpusat di Australia. (Wil)