BOLMONG,SULUTPOST-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di dampingi beberapa Menteri kabinetnya. yaitu, Menteri ATR/BPN RI Agus Harimurthy Yudoyono (AHY), Menteri BUMN Erik Tohir , Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Bolaang Mongondow pada Jumat 23 Ferbuari 2024.
Kunjungan kerja (Kunker) Presiden RI Joko Widodo ini,dalam rangka meresmikan Bendungan Lolak dan sekaligus meresmikan pembangunan Inpres Jalan Daerah di Desa Pindol Kecamatan Lolak (Bolmong-red) yang menjadi akses sentral masyarakat.
Dalam keterangan persnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, bahwa pembangunan Bendungan Lolak Bolaang Mongondow tersebut, menghabiskan anggaran berkisar 2 triliun lebih. dengan kapasitas Kurang lebih 2000 HK yang bisa terairi oleh air bendungan Lolak tersebut.
Dikatakan Presiden RI, bahwa kehadiran bendungan Lolak ini kedepan sangat bermanfaat bagi masyarakat petani padi, serta kapasitas daya tampungnya kurang lebih 16 juta meter titik dan ini sebuah jumlah yang sangat besar.
“Kebutuhan bendungan lolak ini yaitu untuk air baku penduduk Bolaang Mongondow, dan bisa di tarik juga kemanado ketika disana ada kekurangan air, sehingga kehadiran bendungan Lolak bisa menjadi air cadangan bagi masyarakat,”ucap Presiden Jokowi.
Lanjut Presiden mengatakan, dibangunnya bendungan lolak, sudah pasti sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat, diantaranya bendungan ini mengairi persawahan padi petani, maupun kebutuhan air bagi masyarakat pada umumnya.
Masih Presiden, Kehadiran Bendungan bisa mengurangi dan mengendalikan dampak banjir, olehnya pemerintah masih akan menambah satu bendungan di Sulut, dan sudah dalam proses pengecekan, proses design untuk di bangun.
“Setelah ada bendungan Kuil, banjir di Manado sudah berkurang, maka pemerintah masih akan membangun satu bendungan lagi,”kata Presiden Jokowidodo.
Presiden juga menambahkan, hadirnya bendungan lolak ini, tentunya diharapkan produktifitas padi di Bolaang Mongondow meningkat dan naik, serta jangan hanya berfikir untuk sulawesi utara, Sehingga harus melihat secara makro indonesia.
“Kita jangan hanya berfikir Sulawesi Utara, mungkin disini sudah surplus, tapi masih ada daerah lain yang defisitnya kurang yang membutuhkan cadangan, dsn nantinya masalah pangan menjadi rebutan semua negara,”ujarnya.
Tambahnya, bahwa Indonesia saat ini masih sangat kurang jumlah bendungan yang di miliki, Sebagai perbandingan, seperti contoh Korea memiliki bendungan sebanyak 20 ribu bendungan, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, sementara untuk Indonesia hanya memiliki 292 ribu bendungan saja.
Selanjutnya Presiden Joko Widodo juga meresmikan Inpres Jalan Daerah, dimana untuk wilayah Sulawesi Utara bersumber dari APBN tahun 2023 di kucurkan 183 Miliar, terbagi 9 ruas jalan sepanjang 59 Kilo meter (Km).
Untuk tahun 2024 kata Presiden, pemerintah akan memberikan juga anggaran pembangunan, sehingga jalan-jalan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semuanya sudah bagus,”tegas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Liputan: Lucky Lasabuda. (ADV)