Pria Umur 50 Tahun di Watulaney Amian Lembean Timur Minahasa Gantung Diri, Ini Penyebabnya

Headline Hukrim Minahasa

MINAHASA, SULUT POST – Desa Watulaney Amian kecamatan Lembean Timur kabupaten Minahasa Sabtu, (30/10) heboh dengan ditemukannya sesosok mayat yang gantung diri dengan seutas tali jemuran di kolong rumahnya.

Korban gantung diri tersebut bernama Nidsen Jemly Korengkeng (50) mengakhiri hidupnya diduga karena sakit asam lambung yang lama dideritanya.

Korban gantung diri tersebut pertama kali ditemukan oleh Vivi Korengkeng adik kandung korban sekira pukul 06.00 Wita.

Berdasarkan keterangan istrinya kepada pihak kepolisian, sekitar pukul 01.30 dia terbangun dan mendapati suaminya tidak berada di tempat tidur. Menyadari suaminya tak berada di tempat tidur saksi membangunkan anaknya Ruan Korengkeng untuk mencari suaminya yang tengah sakit berat itu di seputaran rumah, namun korban belum juga ditemukan. Saat saksi kembali ke rumahnya pukul 06.00 Wita, saksi diberitahukan oleh adik korban Vivi Korengkeng bahwa suaminya yang adalah kakak kandungnya itu telah ditemukan dirinya gantung diri di kolong rumah.

Kepada polisi, istri korban mengatakan bahwa korban sudah sekitar 8 (delapan) bulan terakhir ini mengalami sakit asam lambung yang akut dan sering kambuh. Lagi, menurut istri korban, pada bulan september tahun 2021 ini pernah satu kali korban melakukan percobaan bunuh diri dengan cara gantung diri namun upaya korban bisa dicegah orang tuanya.

Aku istrinya, korban pernah mengatakan kepada dirinya bahwa korban sudah tidak mampu menahan sakit asam lambung yang dideritanya itu. Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh Vivi Korengkeng adik korban yang mengatakan bahwa korban mengaku sering mengeluhkan sakitnya dan sudah tidak tahan dengan sakit yang dialaminya itu.

Menurut kesaksian lanjut Vivi Korengkeng (48) kepada pihak kepolisian, korban ditemukannya saat itu dalam keadaan lidah yang sudah menjulur keluar dan wajah korban yang membiru.

Ventje Tendean (45) kepala jaga IV pemerintah desa Watulaney Amian yang menerima informasi gantung diri tersebut langsung bergegas ke lokasi kejadian yang saat itu tengah ramai dengan warga yang melihat aksi gantung diri tersebut. Keluarga yang sudah tak tega melihat keadaan korban yang tergantung tak bernyawa dan telah membiru setelah berkoordinasi dengan pemerintah desa akhirnya sepakat meurunkan jasad korban.

Kepada polisi Ventje mengaku bahwa dirinyapun pernah mendatangi korban untuk memberikan suport karena saat bulan september lalu korban pernah sekali melakukan upaya gantung diri karena tak tahan dengan sakit asam lambung yang dialaminya.

Kapolsek Lembean Timur Ipda Djun Sangadji SE saat menerima laporan warga langsung menuju ke TKP, bersama personil mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan membuatkan surat penolakan autopsi dari keluarga.

 

Reporter: Wily Wongkar

#sulut post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *