Proyek Inpres Rp 16 Miliar Di Sorot. Hendro: Dipastikan Realisasi Fisiknya Sesuai Spek

Bolmong Raya Headline Terkini Terpopuler

BOLMONG,SULUTPOST-Paket pekerjaan proyek melalui program Instruksi Presiden (Inpres) berupa peningkatan konektifitas jalan daerah, tepatnya yang berada di Desa Werdhi Agung, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, tuai sorotan Warga.

Pasalnya proyek yang dibandrol berkisar Rp 16 miliar tersebut, bersumber dari dana APBN tahun 2023, yang dikelolah oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara, kabarnya rawan di genangi air akibat belum dibuatnya dranase.

“Tentu sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik, saya harus menunjang setiap program pemerintah, apalagi demi kepentingan umum, namun apabila ada indikasi kekurangan maka wajib juga untuk menyampaikan sekiranya pekerjaan proyek tersebut dapat di awasi ketat agar tidak terjadi masalah yang merugikan keuangan negara” ucap salah satu Tokoh Masyarakat Desa Wedhi Agung, Yohanis, pada awak media Jumat 17 November 2023.

Yohanis mengaku, tidak bermaksud menghambat pelaksanaan proyek ini. Tapi, kenyataan yang ditemukan di lapangan, pekerjaan kontruksinya kuat dugaan bermasalah yang di kerjakan oleh kontraktor.

Foto: Proyek Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), yang di sorot warga di Desa Werdy Agung, diduga tidak tampak dranase dalam pekerjaan tersebut, sehingga ketika hujan  Rumah warga berpotensi tergenang air. Warga berharap ada pembuatan drainase pada pekerjaan itu.

Yohanis lalu memperlihatkan bukti hasil rekaman video pekerjaan proyek tersebut. “Tolong dilihat rekaman video saya, gara-gara pekerjaan asal jadi rumah warga tergenang air, akibat saluran drainase tidak ada dan air mudah meluap mengenangi rumah penduduk termasuk rumah saya,” tegasnya.

Yonahis mengatakan prihatin dengan kondisi ini. “Saya akan membuat laporan pengaduan resmi ke Kejati Sulut, KPK, dan menyurat ke Bapak Presiden RI Ir Joko Widodo. Lihat saja nanti,”ujarnya.

Ia juga mengaku heran proyek dengan menelan anggaran APBN Rp 16 miliar lebih hanya dikerjakan 65 hari.

“Kualifikasi hasil dari realisasi fisik proyeknya jadi seperti apa ya,,kalau kemudian hanya di kerjakan 65 hari saja?” tanya Johanis.

Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara, Hendro Satrio ST,MT, menyatakan, silahkan warga yang keberatan buat aduan. Alasannya, setiap warga negara Indonesia punya hak melakukan hal itu.

Hendro juga mengakui nilai proyek peningkatan jalan Werdhi Agung di Kabupaten Bolaang Mongondow senilai Rp 16 miliar lebih dikerjakan 65 hari.

Bukan saja itu, di lokasi tersebut lanjut ada dua paket proyek yang sama. Proyek yang satu lagi nilainya Rp 17 miliar lebih waktu pekerjaannya juga 65 hari.

“Ini proyek pembuatan jalan, jadi tentu drainasenya dibuat juga, dan sementara proses berjalan pekerjaan dranasenya. Pokoknya Desember 2023 selesai,” jelas Hendro.

Menurutnya, di wilayah Sulawesi Utara sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2023 tentang peningkatan konektifitas jalan daerah ada 9 paket proyek dengan total nilai Rp 180 miliar waktu pekerjaannya 65 hari sampai 3 bulan. Itu sesuai usulan dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

“Rp 180 miliar itu dana APBN untuk 9 paket proyek termasuk didalamnya 2 paket di Desa Werdhi Agung. 7 paket proyek lainnya, di Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Sitaro,” rincinya.

Walaupuan waktu pekerjaannya hanya rata-rata 65 hari kerja, Hendro menjamin kualitas pekerjaan proyek di pastikan sesuai spek. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *