MINAHASA, SULUTPOSTonline.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Dr Lynda Watania MM MSi bersama jajaran melakukan Studi Komparasi Pengelolaan Danau Prioritas Nasional di Danau Rawa Pening pada Wilayah Fasilitasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun, Semarang, 19-22 November 2023.
Kunjungan Sekda Minahasa bersama jajaran tersebut, diterima Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Pemali Jratun, Ir Rochimah Nugrahini dan Perwakilan Pemprov Jawa Tengah, bertempat di Aula Kantor BPDAS Pemali Jratun.
Dikesempatan itu, Sekda Minahasa, Dr Lynda Watania MM MSi, mengatakan bahwa kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri Studi Komparasi Pengelolaan Danau Prioritas Nasional yang dilaksanakan di Danau Rawa Pening pada wilayah fasilitasi BPDAS Pemali Jratun, Semarang, tanggal 19 sampai 22 November 2023.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan danau prioritas. Sebagimana kita ketahui, berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penetapan Danau Prioritas Nasional, maka Danau Tondano merupakan salah satu danau dari 15 danau prioritas untuk diselamatkan,” kata Sekda.
Sekda Lynda Watania menjelaskan, Studi Komparasi Pengelolaan Danau Prioritas Nasional di Danau Rawa Pening, diprakarsai oleh BPDAS-HL Tondano. Ada pun agenda yang dilaksanakan yaitu pemaparan program dan kegiatan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional di Kantor BPDAS Pemali Jratun, sekaligus kunjungan kebeberapa tempat.
“Tempat yang kita kunjungi yaitu Desa Konservasi Desa Manggihan yang terdapat bangunan KTA, UPSA, Kampung Ramah Air Hujan, dan Proklim di Desa Banyudono, serta peninjauan badan Danau Rawa Pening sebagai objek wisata Bukit Cinta. Kemudian kita juga melakukan peninjauan ke lokasi Ekohidrolika dan desa yang ditetapkan sebagai Living Laboratory binaan Universitas Diponegoro,” jelasnya.
Watania juga menjelaskan, hasil dari Studi Komparasi ini, adalah keberhasilan program dan kegiatan pengelolaan Danau Prioritas Nasional di Danau Rawa Pening. Karena, sesungguhnya hasil dari kolabarasi dan kordinasi yang sangat baik di tingkat tim pengelola penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
“Di awal-awal perencanaan dan penyusunan pencana pengelolaan dan pelestarian danau, peran pokja sangat kuat memberi tekanan kepada stakeholder baik nasional, provinsi bahkan kabupaten kota. Dimana, setiap undangan kordinasi diwajibkan untuk tidak diwakilkan sehingga yang hadir adalah tokoh-tokoh kunci decesion making,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Watania, dalam pelaksanaannya selalu terkordinasi dan termonitor dengan indikator/parameter tugas yang jelas. Serta dapat diukur yang diemban oleh seluruh pemangku kepentingan. Disamping itu juga, kegiatan itu ditunjang dengan anggaran signifikan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota.
“Dan kegiatan-kegiatan Penyelamatan dan Pelestarian Danau Prioritas Nasional dilaksanakan mulai dari DTA penyelamatan hutan (reboisasi hutan), instalasi pemanenan air hujan, sumur-sumur bio pori yang kemudian menghambat dan mengendalikan run off air,” ungkapnya.
“Selain itu, melestarikan mata-mata air di sekitaran Danau Rawa Pening, penataan dan pengendalian sedementasi di 15 Sungai Inlet Danau Rawa Pening, bangunan penangkap sedimen, perkuatan tebing sampai kepada badan air Danau Rawa Pening, yaitu penataan sempadan, pemantauan kualitas air, pengendalian keramba jaring tancap melalui mekanisme perijinan, pengangkatan dan pengerukan sedimenatasi dan keberhasilan pengendalian eceng gondk,” sambung Watania.
Selain Sekda Lynda Watania selaku Ketua Pokja Penyelamatan Danau Prioritas Nasional Danau Tondano yang mengikuti kegiatan ini, juga dihadiri tiga Sekretaris Pokja yaikni Kepala BPDAS Tondano, Bambang Hendro Juwono SHut MSi, Kepala Bagian SDA Kabupaten Minahasa, Drs Lexie Krengkeng MT dan Kabag Prokopim, Johny Tendean AP MSi.
Kemudian, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum san Politik,
Drs Melky Luvi Rumate MSi, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan,
Dra Jeanny Sangari, Kabag Tapem
Ir Johny Tasirin MScF PhD, Tenaga Ahli Universitas Sam Ratulangi Selaku Forum BPDAS-HL Tondano,
Ucok Toni Eduard SHut MIL dan Kasub serta BPDAS-HL Tondano. (Wil)