KOTAMOBAGU,SULUTPOST-Lagi-lagi pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.95724, tepatnya yang berada di Kelurahan Kotobangon (Kotamobagu-red) di sorot.
Pasalnya, Arogansi salah satu kariawan SPBU tersebut membuat warga gerah, dimana ketika warga menyampaikan teguran akibat proses pelayanan yang dinilai kurang maksimal, malah kariawannya marah-marah dam ajak warga berkelahi di area SPBU.
Seperti halnya yang terjadi pada Minggu 24 Maret 2024 sore tadi pukul 17:35 Wita, berdasarkan keterangan warga inisial RL alias fik kepada awak media, bahwa dirinya di ajak oleh salah satu kariawan SPBU Kotobangon untuk berkelahi.
Padahal ucapnya, ia hanya menyampaikan teguran secara lisan saja kepada salah satu kariawan SPBU itu untuk kemudian bisa memberikan pelayanan yang baik, dikarenakan antrian sudah berlangsung cukup panjang, tapi kemudian kariawan tersebut tanpak terlihat santai-santai saja dan kurang memperdulikan kendaraan yang sudah menunggu lama dalam antrian.
“Saya hanya menegurnya saja bahwa utamakan dulu antrian yang sudah panjang ini untuk dilayani agar tidak terjadi macet, sebab saya melihat kariawan itu hanya santai menghitung uang yang ada dalam laci SPBU, dan kurang memperdulikan kendaraan yang sudah melakukan antrian panjang. tapi anehnya, bukan kemudian teguran itu di terima olehnya dengan baik, malah sebaliknya kariawan itu mengajak saya berkelahi, akibat tidak terima ketika di tegur atas kinerjanya yang dinilai lambat alias buruk melakukan pelayanan,”bebernya pada awak media.
Sontak saja kejadian itu menjadi sorotan, kiranya pemilik SPBU Kotobangon dapat melakukan evaluasi atas kinerja kariawannya dan perlu memberikan pendidikan yang baik kepada kariawan tersebut, agar lebih sopan dan tidak arogansi menerima teguran maupun melakukan pelayanan pengisian BBM.
“Diminta pengelolah atau pemilik SPBU -74.95724 Kelurahan Kotobangon, dapat melakukan evaluasi atas kinerja kariawannya yang terkesan berwatak preman itu, dan saya bukan tidak mau melayaninya, tapi saat itu masih dalam kondisi berpuasa,”kata rafik yang merasa menjadi korban atas cara pelayanan dari salah satu kariawan SPBU yang dimaksud.
Dirinya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, sebab kewajiban SPBU harus memberikan pelayanan secara baik kepada masyarakat (Konsumen).
“SPBU Ini sudah berkali-kali disorot, baik dalam pelayanannya, maupun ulah nakal oknum kariawan yang sering kali di dapati melakukan pengisian gelon atau kendaraan tengki rakitan yang diduga muatan kapasiti bensinnya sudah tidak wajar dan kemudian terindikasi kuat di komersilkan (Dijual) ke depot jalanan dengan harga eceran per liter Rp 12 ribu rupiah, melebihi harga HET BBM sebenarnya,”tandasnya.
Perlu diketahui SPBU 74.95724. Kelurahan Kotobangon ini, sudah beberapa kali tuai sorotan masyarakat, baik pelayanannya maupun pengisian BBM nya yang diduga kuat di komersilkan atau di jual lagi ke depot depot pengecer dengan harga fantastis, sehingga diminta kepada pihak Pertamina, Pemerintah, dan Aparat Penegak Hukum (APH) bisa melakukan pengawasan yang ketat pada SPBU tersebut.
Sampai berita ini naik tayang, pihak pengelolah SPBU Kotobangon belum berhasil di mintai konfirmasi oleh awak media seputar masalah pelayanan yang menjadi sorotan serta atas kejadian yang berlangsung sore tadi, saat menjelang waktu buka puasa.
(Wartawan: Lucky Lasabuda)