Uskup Rolly Untu Resmikan Wisata Rohani Kapel Adorasi Salib Suci Watu Pinantik Desa Kali

Manado Mancanegara Minahasa Pariwisata Terkini Terpopuler

MANADO, sulutpostonline.id – Uskup Keuskupan Manado, yang mulia Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC meresmikan Kapel Adorasi dan Rumah Budaya Watu Pinantik dalam perayaan Ekaristi kudus yang dilaksanakan pada Selasa (14/08/2021) pukul 16.00 Wita.

Misa Pemberkatan Kapel Adorasi Yang Dipimpin Bapak Uskup Benedictus Estefanus Rolly Untu MSC Didampingi Pastor Paroki dan Seorang Diakon (foto:Wily)

Misa syukur diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dijaga oleh pihak kepolisian dan keamanan internal yang dibentuk oleh panitia pelaksana kegiatan peresmian.

Pastor Rheinner Saneba Pr dan Bapak Uskup Rolly Untu (foto:Wily)

Peresmian kapel Adorasi dan Rumah Budaya Watu Pinantik dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Hari Salib Suci yang dirayakan oleh gereja Katolik setiap tahunnya. Dalam kalender keuskupan Manado hari tersebut adalah merupakan hari peringatan ke-153 tahun kembalinya iman Katolik di keuskupan Manado yang sesuai sejarah dimulai dengan pastor De Frits SJ yang mendarat di Kema Minahasa Utara dan memulai pembaptisan di sana pada tahun 1868.

Bapak uskup Saat Dijemput Oleh Tim Keamanan Menuju ke Watu Pinantik (Foto: Wily)

Uskup Rolly Untu dalam khotbahnya mengulas sedikit mengenai sejarah Salib Suci Tuhan yang menyelamatkan umat manusia hingga saat ini, yang dimulai kisahnya dari panji Salib yang memenangkan kaisar Konstantinus Agung yang mengalahkan kaisar Maxientus pada peperangan tahun 312.

Suasana Di Dalam Ruangan Kapel Adorasi Saat Pelaksanaan Misa yang Dipimpin Langsung oleh Bapak Uskup Rolly Untu MSC (foto: Wily)

“Sejak kemenangannya saat itu, kaisar Konstantinus Agung menetapkan agama Kristiani sebagai agama kekaisaran di seluruh kekaisaran Roma, dan saat itu kaisar Konstantinus bersama ibunya Hellena minta dibaptis menjadi seorang kristiani yaitu pengikut ajaran Kristus,” terang yang mulia bapak Uskup.

Pemberkatan Kapel Adorasi oleh Bapak Uskup Rolly Untu (foto: Wily)

Panji salib digunakan dalam perang kala itu menurut bapak Uskup, bermula dari suatu penglihatan kaisar Konstantinus Agung, bahwa pada sebuah Salib ada tanda tulisan yang bertuliskan Tuoto nikka yang dalam bahasa Yunani berarti dalam tanda ini kamu menang, sehingga kaisar memerintahkan para prajuritnya untuk menggunakan panji Salib dalam peperangan tersebut, dan akhirnya menurut sejarah mereka menang dari perang melawan 4 kaisar lainnya saat itu.

“Dan setelah kemenangan itu, Hellena berkunjung ke tanah suci mencari kayu Salib yang disalibkan Tuhan Yesus bersama dua penjahat. Akhirnya ditemukanlah juga ketiga Salib yang dicari itu berada di suatu sumur dan diangkat,” kata Uskup.

Lanjut Uskup, “Pertanyaannya, manakah Salib Tuhan Yesus dari ketiga salib yang ditemukan itu ? Atas bantuan Uskup Makarios lalu dibawalah seorang wanita yang sakit tak tersembuhkan, kemudian wanita yang sakit itu mulai disentuhkan kepada masing-masing Salib itu. Salib pertama, salib kedua, dan di salib ketiga terjadilah kesembuhan. Lalu kemudian Salib yang disentuhkan ketiga itu yang diyakini adalah Salib Tuhan Yesus. Dan kemudian salib dari Tuhan Yesus itu dipotong-potong oleh Hellena (ibu dari Kaisar Konstantinus). Sebagian ditinggalkan di gereja di Golgota di tanah suci Palestina, sebagian dibawa ke Roma dan sebagian dibawa lagi ke Kostantinopel daerah Yunani saat itu. Sejak saat itu Salib dimuliakan,” tutup ulas Uskup.

Foto Bersama Bapak Uskup, Pastor Rheinner Saneba Pr bersama Koordinator Dewan Pastoral Paroki Santo Antonius de Padua Kali Bersama dengan Pasutri masing-masing Koordinator (foto: Wily)

Usai Misa syukur, kegiatan peresmian dilanjutkan dengan penandatanganan batu prasasti Kapel Adorasi oleh yang mulia bapak Uskup Rolly Untu, dilanjutkan dengan foto bersama dan pembacaan laporan pelaksanaan pekerjaan pembangunan oleh Pastor Rheinner Saneba Pr.

Bapak Uskup Rolly Untu MSC Saat Menandatangani Prasasti Peresmian yang Didampingi Oleh Pastor Paroki Rheinner Saneba Pr (foto:Wily)

Dalam laporannya, pastor Rheinner Saneba mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Uskup, seluruh undangan, para donator dan umat paroki santo Antonius de Padua Kali, secara khusus kepada para tukang dan DPP Paroki sudah bekerja ekstra hingga selesainya pembangunan lantai satu. Menurut Pastor, pekerjaan masih akan dilanjutkan dengan pembangunan lantai dua, oleh karena itu dirinya berharap bantuan kerja sama umat paroki untuk penyelesaian lantai dua tersebut.

Peresmian bangunan ditutup dengan foto bersama, dan santap malam bapak Uskup bersama para undangan yang sangat terbatas jumlahnya beserta umat paroki yang hadir.

Uniknya saat berkunjung ke Watu Pinantik saat itu, saat memasuki Watu Pinantik para undangan dan hadirin akan terlebih dahulu menjumpai tenda tim pemasaran dari umat paroki yang menjual sejumlah benda yang indah bertuliskan Watu Pinantik dan harganya sangat terjangkau. Adapun barang-barang yang dijual diantaranya tumbler, kaos watu pinantik, jaket, kipas mini dan banyak lagi. Dan keuntungan dana yang didapatkan dari penjualan akan dipakai untuk pembangunan lanjutan kapel adorasi dan rumah budaya di watu Pinantik itu.

Kumtua Kali Johanis Parengkuan, Pastor Rhein Saneba, Uskup Rolly Untu, Kumtua Kalsel Junus Tangkuman

Turut hadir dalam upacara peresmian tersebut Johanis Parengkuan Hukum Tua desa kali dan Drs Junus Tangkuman Hukum Tua Kali Selatan

Tim Marketing Umat Paroki Yang Sedang Berjualan di Tenda Watu Pinantik (foto: Wily)

Reporter: Wily Wongkar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *