BOLMONG,SULUTPOST-Tradisi perayaan hari raya ketupat yang menjadi rutinitas pada setiap tahun usai melaksanakan Puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Ftiri 1446 Hijriah, menjadi makna baik dalam mempererat hubungan silaturahmi maupun dalam mensyukuri nikmat puasa, mengajak saling memaafkan, dan mencerminkan perpaduan nafsu dunia dan hati nurani serta mencerminkan keseimbangan alam sekaligus kesucian hati
Seperti halnya pelaksanaan hari raya ketupat di Desa Komangaan, (Bolmong-red), begitu menyita perhatian publik atas meriah dan keunikan warganya dalam merayakan hari raya ketupat.

Dimana puluhan warga desa tersebut, berbondong-bondong menghentikan setiap kendaraan roda dua dan roda empat yang lewat, bukan untuk mengganggu perjalanan warga, tetapi mereka hanya meminta para penumpang untuk turun sebentar mencicipi berbagai menu makanan siap saji yang telah siapkan.
Sontak saja hal ini viral di Media Sosial (Medsos) dan jadi perbincangan hangat oleh berbagai kalangan masyarakat, baik itu masyarakat yang tinggal di Bolaang Mongondow, maupun luar daerah.
Mereka melihat antusias dan kekompakan warga Desa Komangaan begitu tinggi dalam perayaan hari raya ketupat tersebut. serta mampu memberikan suasana ketupat yang unik dan menarik dilihat.
“Masya ALLAH perayaan ketupat desa komangaan luar biasa, banyaknya menu makanan yang disajikan, dan tidak hanya disiapkan khusus para tamu petinggi ataupun tamu keluarga mereka sendiri. melainkan siapapun yang lewat mereka cegat dan diminta harus mampir sebentar menikmati menu makanan dalam suasana lebaran ketupat,” ucap Yoppy Warga Manado.
Senada juga dikatakan oleh salah satu Supir taxi Manado-Kotamobagu, bahwa awalnya ia kaget kok banyak warga mencegat kendaraan yang lewat, saking kuatirnya iapun ragu-ragu meneruskan perjalanannya, tapi makin dekat memastikan kondisi dan situasi, nyatanya ada perayaan ketupat dan para penumpang diminta turun mampir untuk makan dengan berbagai menu makanan yang enak.
“Saya pribadi sangat salut dan apresiasi dengan tingginya kebersamaan dan kekompakan masyarakat desa komangaan ini, dan ini baru pertama kali saya lihat perayaan ketupat yang tidak memila dan memilih tamu, dan siapa saja yang lewat di cegat untuk makan gratis,” ucapnya dengan penuh bahagia.

Diketahui bahwa masyarakat desa komangan setiap tahunnya usai puasa ramadhan dan lebaran idul fitri, selalu melaksanakan perayaan ketupat dengan suasana lain dari pada yang lain.
Biasanya perayaan ketupat hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu saja, atau tamu dari keluarga mereka sendiri. tapi ini cukup berbeda, warga desa tersebut malah membuka pintu seluas luasnya hingga mencegat setiap kendaraan yang lewat dan meminta para penumpang untuk turun.

Tawaran makan gratis tersebut, juga disampaikan dengan penuh keramahan dan tingginya adab mereka, sehingga ini menjadi viral serta percontohan yang baik dalam perayaan ketupat.
(Wartawan; Lucky Lasabuda)